VISI.NEWS | BANDUNG – Jemaah Muhammadiyah pada Jumat (21/4/1023) pagi tadi melaksanakan salat id di Lapangan Lodaya, Jalan Lodaya, Kota Bandung. Sebagai Imam/khatib pada salat id tersebut Dr Hajar Sanusi.
Dalam khutbahnya khatib menyampaikan bahwa perbedaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini menjadi momentum untuk merekatkan tali persaudaraan di antaranya sesama Muslim, bukan untuk saling memecah belah.
Perbedaan Idul Fitri yang saat ini kita alami, katanya, jadikan sebagai momentum untuk saling mengkaji, saling merekatkan persaudaraan, Ukhuwah Islamiyah, bukan saling menepikan di antara kita semua.
“Idul Fitri adalah hari inaugurasi (pelantikan) bagi kaum Muslim menjadi manusia suci, karena demikian halnya maka seperti telah dinyatakan sebelumnya-sejak hari ini pada pundak kita terpikul tugas berat, ” kata Hajar.
Diungkapkannya bahwa selama bulan suci Ramadan, Allah yang Maha Rahman menyaksikan kaum Muslim bangun di waktu sahur; Allah ‘Azza wa Jalla mendengar istighfar mereka.
“Selama bulan Ramadan bibir kita basah karena zikir dan bergetar karena berdoa, serta melantunkan ayat-ayat suci Al Quran. Betapa celakanya kalau sejak hari kemenangan ini kita gunakan bibir yang sama, untuk menggunjing orang, memfitnah sesama,” kata dia.
Sekretaris Badan Takmir Masjid Mujahidin Bandung Sani Sanjaya mengatakan bahwa jumlah jemaah salat id hari ini cukup membludak sekira 4.000 jemaah.
Dari jemaah yang salat id di Lapangan Lodaya tersebut, kata Sani, lebih dari separuhnya warga setempat.
Muhammadiyah telah menentukan Hari Raya Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023) sesuai dengan perhitungan hisab wujudul hilal yang telah ditetapkan PP Muhammadiyah. Sementara pemerintah sendiri secara resmi telah mengumumkan Idul Fitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023) besok.
@nia