VISI.NEWS – Jajaran TNI AD dari Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 4 Majalaya, Kabupaten Bandung, melakukan uji coba penggunaan cairan mikroorganisme Bios 44. Uji coba menggunakan media limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) jenis slude dan sisa limbah batu bara di Posko Sektor 4 Satgas Citarum Harum, Jalan Rancajigang, Desa Padamulya, Senin, (3/8/2020).
Komandan Sektor 4 Majalaya, Satgas Citarum Harum Kolonel Inf. Mulyono HS mengatakan, ujicoba Bios 44 dilakukan pada media limbah cair yang dihasilkan pabrik tekstil dalam proses daur ulang pemanfaatan limbah cair tersebut.
Menurutnya, ujicoba Bios 44 itu bagian dari pemberian edukasi atau ilmu pengetahuan kepada jajaran Satgas Citarum Harum dalam menyikapi persoalan limbah pabrik tekstil di kawasan Majalaya.
“Puluhan pabrik tekstil di Majalaya menghasilkan limbah cair atau B3 selain, sisa limbah batu bara atau slude,” jelas Mulyono.
Pelaksanaan Uji Coba
Mulyono menambahkan, dalam pelaksanaan uji coba penggunaan cairan Bios 44 itu, pertama Satgas Citarum Harum membubuhkan setengah liter cairan Bios 44 yang dimasukkan ke dalam limbah cair pabrik tekstil yang ditampung dalam sebuah drum berisi lima liter air. Setelah dilakukan pengujian pH-nya diketahui 5, lalu dibubuhi cairan Bios 44, sebelum dicampur Bios 44, limbah cair itu pH-nya 7.
Mulyono menambahkan, dalam proses pengujian itu, Satgas Citarum Harum menyiapkan dua drum berisi limbah cair pabrik tekstil, dan satu drum di antaranya tanpa dicampur cairan Bios 44.
Lanjut Mulyono, setelah empat sampai lima hari limbah cair yang dibubuhi Bios 44, kemudian ditanami ikan akan kelihatan perkembangannya.
“Apakah ikannya mati atau tidak, kita lihat nanti. Saya memperkirakan ikannya akan tetap bertahan hidup. Berbeda dengan limbah cair yang tak pakai Bios 44, ikan akan mati dan tak bertahan hidup. Untuk membuktikannya, kita lihat nanti setelah beberapa hari kedepan dalam pengujian selanjutnya,” katanya.
Setelah pengujian cairan Bios 44 pada limbah cair, pihaknya pun langsung melakukan pengujian pada limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) jenis slude sisa endapan limbah cair dan sisa limbah batu bara yang disimpan di dua box kontener plastik.
Dalam pengujian itu, Satgas menaburkan dua liter cairan Bios 44 pada limbah B3 jenis slude kemudian diaduk hingga rata. Sedangkan limbah B3 sisa dari limbah batubara tanpa cairan Bios 44.
“Setelah empat sampai lima hari dibiarkan, limbah B3 jenis slude yang sudah dicampur dengan Bios 44 kita tanami benih cabe. Apakah benih cabenya tumbuh? Kita lihat nanti. Kemudian, kita tanam pula benih cabe di sisa limbah batubara itu. Apakah benih cabenya tumbuh? Kita lihat nanti dalam ujicoba,” ucapnya.
Kolonel Inf Mulyono pun mengatakan, pengujian Bios 44 ini pun bisa dilakukan melalui limbah cair yang berwarna hitam pekat. “Bios 44 ini bisa merubah air menjadi bersih,” katanya.
Menurutnya, air limbah yang berwarna hitam pekat kemudian dibubuhi Bios 44, bisa ditanami ikan. “Ikannya bakal hidup. Kalau limbah berwarna hitam itu langsung ditanami ikan tanpa menggunakan Bios 44, ikan bisa mati,” jelasnya.
Perihal ini lanjut Mulyono, air yang sudah dicampur Bios 44 pun bisa digunakan untuk menyiram lahan pertanian atau tanaman padi. “Cairan Bios 44 itu dapat menyuburkan tanah,” pungkasnya.@mpa