VISI.NEWS | SIDOARJO – Satpol PP dan Polresta Sidoarjo segera mencari keberadaan Masriah, emak-emak pelaku teror penyiraman sampah, air kencing hingga tinja ke rumah tetangganya, Wiwik Winarti. Hingga kini, keberadaan tersangka pembuangan sampah sembarangan itu masih belum diketahui.
Setelah ditetapkan tersangka oleh Satpol PP, Masriah selalu mangkir dalam persidangan. Pihak Satpol PP akhirnya resmi bekerja sama dengan polisi akan mencari keberadaan Masriah.
Diketahui, emak-emak asal Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo ini kerap meneror tetangganya. Akibat ulahnya, Masriah ditetapkan oleh Satpol PP Sidoarjo sebagai tersangka melanggar UU No 10 Tahun 2013 pasal 8 ayat (1) huruf C. Dengan kurungan minimal 1 bulan maksimal 3 bulan dan denda maksimal Rp 50 juta.
Namun, Masriah dua kali mangkir persidangan dalam kasus tindak pidana ringan (Tipiring) yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo. Masriah mangkir pada sidang pertama pada Rabu (8/11) dan sidang kedua pada Rabu (15/11/2023).
Kasi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan Satpol PP Sidoarjo Anas Ali Akbar, pada Rabu (22/11/2023) mengatakan, berdasarkan Permendagri No 3 Tahun 2019 tentang PPNS di lingkungan pemerintah daerah, Satpol PP Sidoarjo akan bekerja sama dengan polisi untuk meminta bantuan mencari Masriah.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Koordinator Pengawas (Korwas) untuk membahas keberadaannya Masriah,” kata Anas .
Anas menjelaskan, dalam pembahasan tersebut, untuk mencari keberadaan Masriah, semua teknis pencarian dilakukan oleh Korwas, yakni dalam hal ini polisi. “Mekanisme dari kepolisian,” jelas Anas.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, pihaknya siap mendukung dan bersinergi untuk mencari keberadaan Masriah.
“Kami siap bekerja sama dengan Satpol PP untuk mencari keberadaan Masriah, yang terpenting Sidoarjo aman,” kata Andaru.
Andharu menjelaskan, pihaknya akan memburu Masriah sampai ketemu, karena masyarakat menanti jerat hukum untuk Masriah. Namun, alangkah baiknya Masriah harus kooperatif.
“Kami mengimbau Masriah harus kooperatif, alangkah baiknya untuk menyerahkan diri,” tandas Andaru.
@agung hf