Satu Warga Karanganyar Meninggal Akibat Tertimbun Longsor

Editor Petugas gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor dan melakukan pemantauan pasca banjir dan longsot di Kab. Karanganyar, Jateng, Jumat (23/12) pekan lalu./bpbd kabupaten karanganyar/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | KARANGANYAR, JATENG – Satu warga meninggal dunia dilaporkan BPBD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), akibat tertimbun tanah longsor pada Jumat petang (23/12) pekan lalu.

Peristiwa ini terjadi pada pukul 18.00 WIB. Hujan lebat tidak hanya menyebabkan longsor, tetapi juga banjir di satu kecamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar telah mengevakuasi korban meninggal tersebut.

Bencana longsor terjadi di Dusun Karanglo, Desa Sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jateng.

BPBD setempat melaporkan hujan deras mengguyur kawasan itu sejak pukul 15.00 WIB.

Menurut informasi BPBD, tanah longsor juga menimpa beberapa titik di Kecamatan Jenawi, yaitu teridentifikasi di Dusun Nglebak, Desa Lempong.

Tanah longsor merusak tempat tinggal dan talud di sekitar bangunan rumah warga.

Sedangkan banjir melanda beberapa kawasan di Desa Jati, Kecamatan Jaten. Peristiwa ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Debit air akibat hujan lebat akhirnya merusak tanggul sungai.

Kondisi ini menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang banjir. BPBD mencatat 53 KK yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 70 – 100 cm.

Merespons kondisi di daerahnya, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Karanganyar bersama unsur terkait lain telah melakukan upaya-upaya darurat di lokasi bencana.

Para personel berkoordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan untuk mendapatkan informasi situasi di wilayah mereka.

Di samping itu, petugas juga menyiagakan peralatan dan perlengkapan jika ada warga membutuhkan evakuasi.

Melihat kajian inaRISK, Kecamatan Jenawi dan Jaten di Kabupaten Karanganyar termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak 14 kecamatan berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut. Di sisi lain, 13 kecamatan memiliki potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi, salah satu di antaranya Kecamatan Jenawi.

Baca Juga :  Bupati Bandung Upayakan Pengendalian Inflasi yang Baik dan Tepat Sasaran

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Pada Kamis lalu (22/12) BNPB telah menyampaikan arahan antisipasi kondisi cuaca ekstrem periode natal 2022 dan tahun baru 2023 atau periode 21 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

Salah satu arahan terkait dengan kesiapsiagaan, yaitu sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi bahaya hidrometeorologi basah.

Di samping itu, pemerintah daerah melalui BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari daerah rawan bencana, seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang dan tepi pantai, serta meningkatkan kewaspadaan bila sedang melakukan pelayaran di wilayah perairan yang berpotensi gelombang tinggi. @fen/sumber: bnpb

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

REFLEKSI | Mukjizat Al Qur'an

Sel Des 27 , 2022
Silahkan bagikanOleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn  AL QUR’AN itu mukjizat terbesar Nabi Muhammad, yang di turunkan Allah untuk kita umat Nabi Muhammad ini… Alhamdulillah… Al Qur’an adalah bukti kalam Illahi, yang terus ada, terus hidup, terus menemani perjalanan kita, yang dipakai ayat ayatnya setiap hari, dalam lima waktu salat kita. […]