VISI.NEWS – Kasus terkomfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya naik tajam. Pada hari Kamis (1/10) hingga pukul 15.00 WIB, penambahan kasus terkomfirmasi positif Covid-19 sebanyak 53 kasus. Seluruh kasus itu berasal dari klaster salah satu pesantren di Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penambahan kasus itu merupakan hasil penelusuran di salah satu pesantren di Kota Tasikmalaya. Dengan penambahan itu, total kasus dari klaster pesantren di Kota Tasikmalaya hingga kini menjadi 80 kasus.
Kondisi ini menjadi perhatian semuanya, bahkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum bersama tim dari Dinkes Jabar langsung turun guna meninjau.
“Pa Wakil Gubernur bersama tim Dinkes Jabar langsung turun meninjau. Tadinya mau meninjau langsung ke pesantren, namun karena posisi sedang seperti ini kita rekomendasi untuk tidak mengunjungi pesantren. Pesantren juga harus disiplin karantina,” ucapnya.
Menurutnya, pada hari Kamis ini temuan kasus terus terjadi. Pagi tadi kasus masih berjumlah 153 kasus, atau bertambah lima kasus dari hari sebelumnya. Namun pada pukul 14.00 WIB, tiba-tiba kasus melonjak tajam karena ada temuan kasus baru sebanyak 53 kasus.
Dengan demikian, secara keselurahan total kasus terkonfirmasi di Kota Tasikmalaya hingga saat ini berjumlah 206 kasus.
“Klaster pesantren adalah terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya,” kata dia.
Dikatakan Uus, saat ini pasien positif dari pesantren itu masih menjalani isolasi mandiri di lingkungan pesantren. Dinas Kesehatan sedang memverifikasi ulang jumlah ruang isolasi yang tersedia agar bisa digunakan oleh para pasien positif.
“Mereka saat ini masih isolasi mandiri karena belum dijemput. Kita masih verifikasi ruangan yang tersedia. Takut ada yang tumpang tindih,” kata dia.
Sehari sebelumnya, tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tasikmalaya harus mengerahkan tujuh unit ambulans untuk menjemput 33 pasien yang terkomfirmasi positif Covid-19.
Tujuh unit ambulans itu konvoi mengangkut pasien para terduga dari rumahnya masing-masing. Selanjutnya, pasien-pasien itu dibawa ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya yang dijadikan sebagai pusat penanganan Covid-19 oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya. @arn