Search
Close this search box.

SEHAT: Komedian Sapri Meninggal Gula Darah Capai 1.100, Hati-hati dengan Minuman Pemanis Buatan

Komedian Sapri meninggal dunia  di ruang ICU Rumah Sakit Sari Asih pada Senin (10/5/2021)./via tribunnews.com/ist.

Bagikan :

VISI.NEWS –  Komedian Sapri meninggal dunia  di ruang ICU Rumah Sakit Sari Asih pada Senin (10/5/2021). Diketahui, gula darahnya sempat meningkat hingga 1.000 lebih.

Mengutip tribunjateng.com dari grid.id, Sapri juga memiliki kebiasaan minum minuman manis dengan instan.
Sebelum meninggal, satu hari sebelumnya Sapri sempat menjalani operasi gula darah. Selain itu, ia juga menderita ginjal yang mengharuskannya cuci darah.

Seperti yang diketahui, kadar gula darahsewaktu  normal adalah di bawah 200 mg/dl. Namun, kondisi ideal adalah dalam rentang 70-150 mg/dl.

Kadar gula darah di bawah 70 mg/dl menandakan kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia). Sementara, kadar gula darah disebut tinggi adalah nilai gula darah sewaktu berada di atas 200 mg/dl.

Apabila kadar gula darah sewaktu tinggi sudah menyentuh angka lebih dari 300 mg/dl, maka dianjurkan untuk segera periksakan ke dokter karena bisa menimbulkan akibat yang fatal.

Dilansir dari hellosehat.com, kadargula darah yang terlalu tinggi bisa terjadi saat tubuh tidak memiliki hormon insulin yang cukup atau tidak bisa menggunakan insulin dengan baik.

Akibat dari kondisi gula darah tinggi ini sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa. Padahal glukosa diperlukan untuk menghasilkan energi dalam tiap sel tubuh. Alhasil, glukosa (gula) pun jadi tetap berada di aliran darah.

Efek kadar gula darah yang tinggi seperti ini bisa terjadi saat Anda makan terlalu banyak (terutama makanan tinggi gula), lupa minum obat diabetes, stres, sedang sakit atau mengalami infeksi, dan tidak banyak berolahraga atau bergerak aktif.

Banyak orang yang menderita diabetes melitus menganggap bahwa aman untuk mengonsumsi makan atau minuman yang tidak mengandung gula atau berlabel sugar-free. Ada pula yang bahkan sampai mengganti gula alami dengan pemanis buatan karena dianggap lebih aman.

Padahal, serupa dengan gula atau pemanis alami, pemanis buatan tetap bisa meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi secara berlebihan.

Risiko pemanis buatan yang dapat menjadi penyebab gula darah ini ditemukan pada penelitian tahun 2014 di The Journal Nature.

Baca Juga :  Mulai 15 Mei 2025, Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Daljab Mapel Umum Dibuka melalui EMIS GTK

Peneliti melaporkan bahwa konsumsi minuman dengan pemanis buatan yang berlabel ‘nol kalori’ pada orang sehat (bukan penderita diabetes), dapat menyebabkan intoleransi glukosa, peningkatan kadar gula darah, dan berisiko mengalami diabetes melitus tipe 2.

Gejala gula darah yang terlalu tinggi bisa ditandai dengan: Rasa haus atau kelaparan meningkat, sering buang air kecil, sakit kepala, kelelahan sampai ingin pingsan, penglihatan kabur, mual dan muntah, penurunan berat badan, komplikasi yang mungkin terjadi akibat gula darah terlalu tinggi.

Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi sebenarnya bisa diobati dengan mudah hingga gula darah normal kembali. Namun, jika Anda mengabaikan dan membiarkannya, terdapat beberapa komplikasi atau kondisi yang mungkin saja terjadi akibat kada gula darahtinggi, seperti:

Infeksi pada gigi dan gusi, kerusakan saraf dan infeksi kronis pada kaki, penyakit kardiovaskuler, seperti gangguan jantung, kerusakan pada ginjal atau gagal ginjal, kerusakan pembuluh darah pada retina mata, bisa mengakibatkan kebuataan, dan gangguan penglihatan seperti katarak serta glukoma.

Selain itu neuropati atau kerusakan saraf, serta gangguan pada tulang dan sendi. @fen

Baca Berita Menarik Lainnya :