Search
Close this search box.

SEHAT: Yang Perlu Diperhatikan Pasien Autoimun Sebelum Vaksin Covid

Berikut hal yang perlu diperhatikan pasien autoimun sebelum vaksin Covid-19./istock/godji10/via cnn indonesia/ist.

Bagikan :

VISI.NEWS – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengumumkan program vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum dan orang dengan autoimun menggunakan vaksin Moderna.

Lewat pengumuman di akun Instagram resmi, Dinkes DKI Jakarta mengatakan bahwa program ini bisa diakses oleh mereka yang memiliki KTP DKI Jakarta maupun yang berdomisili di Jakarta.

Lalu, apa yang perlu diperhatikan oleh penderita autoimun sebelum menerima vaksin Covid-19?

Sebenarnya, vaksin Covid-19 jenis apa pun bisa diberikan pada orang dengan komorbid termasuk autoimun. 

“Vaksin (jenis) apa pun bisa bahwa vaksin dapat dipertimbangkan bagi penderita autoimun yang dinyatakan oleh dokter dalam keadaan terkendali. Efek samping biasanya ringan dan singkat, bila melanjut, hubungi dokter,” kata Ketua Komnas PP KIPI Profesor Hinky Hindra Irawan Satari, dilansir CNNIndonesia.com yang menghubunginya, Kamis (19/8/2021).

Pendapat serupa turut disampaikan Zakiudin Munasir, dokter spesialis anak sekaligus ahli alergi dan imunologi anak RSCM. Dia mengatakan semua penyakit komorbid memang kontraindikasi kecuali kondisi klinis terkontrol.

Kondisi klinis terkontrol artinya komorbid dalam kondisi terkendali, tidak sedang sakit atau mengalami gejala masalah kesehatan berkaitan dengan komorbidnya.

“Klinis baik boleh (menerima vaksin). Ada alergi atau autoimun, kalau klinis baik boleh diimunisasi (vaksinasi),” kata Zakiudin saat dihubungi secara terpisah.

Dia melanjutkan vaksinasi sah-sah saja dilakukan selama pasien tidak sedang mengonsumsi obat penekan kekebalan (imunosupresan). Konsumsi imunosupresan bakal membuat vaksin sia-sia diberikan.

Oleh karenanya, pasien perlu berkonsultasi dengan dokter yang menanganinya. Dokter akan memastikan komorbid terkendali dan pasien layak divaksin. Kemudian untuk persyaratan vaksinasi lain, sama seperti orang yang tanpa komorbid atau autoimun.

“Untuk KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) sama saja dengan yang lain. Biasanya kalau kondisi baik, aman-aman saja. KIPI kan ada macam-macam, demam, bengkak (di area suntikan), ada yang vertigo. Ini bisa terjadi pada siapa saja,” kata Zakiudin.

Baca Juga :  Jadwal Sholat Kabupaten Bandung Hari Ini, Sabtu 25 Januari 2025

“Kalau KIPI berat, konsul ke dokter untuk dicek apa ini karena vaksin atau kebetulan sedang sakit.” @fen

Baca Berita Menarik Lainnya :