Sejumlah Jemaah Bahagia Bisa Terpilih Berangkat Haji di Tengah Pandemi

Editor Ilustrasi/via okezone.com/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Sejumlah  jemaah haji mengungkapkan kebahagiaannya bisa terpilih menunaikan ibadah haji tahun ini di tengah pandemi Covid-19.

Akibat terjangan wabah penyakit ini, Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan 60 ribu orang melaksanakan ibadah haji 1442H/2021M.

Mereka yang terpilih untuk menjalankan ibadah haji tahun ini harus memenuhi sejumlah syarat, termasuk telah disuntik dua dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer, AstraZeneca, Moderna, atau Johnson & Johnson.

Um Azzam (53) dan suaminya Abu dari Riyadh termasuk jemaah yang mendapat kesempatan berangkat haji pada tahun ini.

“Kami menerima pesan teks pada malam 24 Juni, dan perasaan itu benar-benar kegembiraan serta kebahagiaan yang tidak terlukiskan. Kami berharap dan berdoa bisa melakukan ibadah haji, dan doa kami terkabul,” kata Um Azzam, seperti dikutip Okezone.com dariArabnews, Senin (19/7/2021).

“Mengapa kita harus takut (melakukan haji selama pandemi) ketika kita percaya kepada Allah dan dipasrahkan kepada-Nya? Selain itu, kami telah mendapat vaksin dan percaya pada tindakan pencegahan,” lanjutnya.

Sementara Mariam Mohammed dan ibunya Um Mazin, warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Arab Saudi, juga dipilih untuk mengunjungi Mekah. Ini akan menjadi perjalanan pertama wanita berusia 24 tahun itu ke Tanah Suci sebagai jemaah haji.

“Saya sangat gembira. Saya selalu ingin melakukan ibadah haji, tetapi karena beberapa tidak pernah berhasil. Tapi kali ini berhasil,” ungkap Mariam.

“Saya tidak merasa takut atau gugup. Saya tidak akan membiarkan ketakutan terinfeksi (dengan Covid-19) menghentikan saya untuk mengambil kesempatan ini,” tambahnya.

Sementara ibunya mengungkapkan ancaman tertular Covid-19 tidak pernah terlintas di benaknya saat mengajukan permohonan haji.

“Saya tidak mengatakan tidak mungkin terinfeksi, tetapi itu jelas bukan masalah, karena saya merasa aman dengan jumlah orang yang pergi dan tindakan pencegahan ketat yang harus kita ikuti,” ujar Um Mazin.

Baca Juga :  ZTE Tampil di Ajang MWC 2021

“Saya juga berpikir pemerintah telah mengendalikan virus dengan baik. Ini akan membuat jemaah lebih berhati-hati ketika datang ke musim haji,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan, permohonan putrinya pada awalnya ditolak karena berkewarganegaraan Arab Saudi.

“Dijelaskan kepada kami bahwa ada terlalu banyak orang Saudi yang mendaftar haji, dan mereka (Otoritas Saudi) ingin memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan juga. Saya tidak tahu bahwa mereka memiliki kuota untuk non-Saudi, meskipun itu sebenarnya ide yang bagus,” paparnya.

Penolakan Mariam kemudian dibatalkan karena memiliki hubungan kekeluargaan dengan jemaah non-Arab Saudi yakni ibunya yang orang Amerika.

Namun, Abu Hassan (55) asal Jeddah tidak seberuntung itu. Dia mengatakan telah mendaftar haji secara daring, tetapi meskipun awalnya diterima, kemudian menerima pesan yang mengatakan aplikasinya tidak berhasil.

“Itu mengecewakan pada awalnya, tentu saja. Terakhir kali saya melakukan haji adalah lebih dari 28 tahun lalu, jadi saya sangat bersemangat pergi tahun ini, terutama dengan jumlah orang ini,” katanya kepada Arabnews.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah mereka (pemerintah) lakukan dalam proses pendaftaran secara daring. Allah punya rencana lain untuk saya, jadi saya sepenuhnya menerima hasilnya,” tambahnya.

Tapi untuk Mohammed Al Hokair (22) asal Riyadh mendapat hasil lebih baik. “Kami mendengar dari berita bahwa haji tahun ini masih akan berjalan, jadi semua orang di keluarga saya, orangtua saya, saudara perempuan, dan saya segera memulai proses pendaftaran.”

Lamaran dirinya dan saudara perempuannya awalnya ditolak, tetapi kemudian diterima karena dia terdaftar sebagai pendamping untuk membantu orangtuanya.

“Kami mendapat persetujuan tiga Jumat lalu, dan awalnya saya merasa gugup. Tapi itu tidak bertahan lama, dan sekarang saya merasa sangat aman dan terlindungi.”

Baca Juga :  Cerita WNI di Tengah Euforia Biden dan Pilpres AS

“Aturan untuk menunaikan haji minimal sekali seumur hidup bagi yang mampu, dan saya mampu lalu mendapat kesempatan, jadi mengapa saya tidak pergi? Maksud saya, ini adalah rencana dari Allah untuk saya bisa menghadiri haji tahun ini. Apa pun yang terjadi, saya akan menghadirinya. Ini akan menjadi pertama kalinya saya berhaji, jadi saya juga merasa bersemangat sekarang,” kata Al Hokair.

Namun, dia menunjukkan bahwa banyak teman dan anggota keluarganya tidak seberuntung itu.
@fen

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

KPM Kabupaten Bandung Terima Bantuan 2.680 Ton Beras Dari Bulog

Sen Jul 19 , 2021
Silahkan bagikan Bupati DS instruksikan camat, bantu percepat distribusi VISI.NEWS – Sebanyak 268.029 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kabupaten Bandung, akan menerima bantuan beras sebanyak 2.680,029 ton (@ 10kg) dari Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Barat (Jabar), melalui Program Bantuan Beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 2021. Dengan rincian penerima […]