VISI.NEWS – Seorang lelaki asal Bekasi ditemukan tewas di sebuah kamar kontrakan di Kampung Gunungsalikur RT 3 RW 9, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (4/1/2021) sore.
Belum diketahui penyebab tewasnya korban bernama Endang tersebut. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa sekira pukul 15.00 WIB oleh warga sekitar.
Belakangan korban diketahui mempunyai riwayat baru pulang dari Bekasi, pada 25 Desember 2020 dan kembali ke Kota Tasikmalaya 27 Desember. Sebelum korban ditemukan tewas, sempat mengeluhkan sakit demam dan batuk-batuk.
Kapolsek Cibeureum, Polresta Tasikmalaya, AKP Suyitno menerangkan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun untuk memastikan penyebab kematian korban akan dilakukan pemeriksaan medis dan penyelidikan lebih lanjut.
“Jasad korban diketahui oleh warga sekitar lokasi karena merasa curiga terhadap korban yang tidak terlihat keluar rumah. Apalagi sejak pulang dari Bekasi, korban mengaku sakit meriang,” kata Suyitno.
Menurutnya, korban bernama Endang asal Bekasi yang merantau ke Kota Tasikmalaya untuk berjualan atau berdagang. Korban sudah dua bulan berada di Kota Tasikmalaya untuk berjualan. Namun, tanggal 25 Desember 2020, korban pulang ke Bekasi.
Korban kembali ke Kota Tasikmalaya tanggal 28 Desember. Dan keesokan harinya, yakni tanggal 29 Desember korban kembali berjualan. Namun besoknya, korban merasakan tidak enak badan dan meriang.
“Menurut keterangan warga sekitar, korban sempat pulang dulu ke Bekasi. Nah, setelah pulang dari Bekasi itulah korban mengalami sakit. Meski begitu, belum bisa dipastikan penyebab kematiannya, termasuk keterkaitan virus corona yang saat ini sedang merebak,” ucapnya.
Dikatakan Suyitno, korban merasakan badannya sakit, pegal-pegal dan meriang. Bahkan korban sempat melarang tetangganya mendekat karena badannya panas dan khawatir akibat virus corona setelah pulang dari Bekasi.
Korban pun lebih memilih mengurung diri di kontrakannya. Hingga Minggu (3/1/2021) malam, korban tidak keluar rumah karena mengurung diri.
Warga yang penasaran, pada Senin (4/1/2021) dini hari sempat mengintip melalui lobang pentilasi untuk memastikan kondisi korban. Saat itu warga melihat korban, namun kondisinya seperti meringis yang kedinginan, terlihat menggigil karena demam.
“Warga yang sangat khawatir kondisi korban, sempat mengintip melalui lobang pentilasi. Saat itu kondisi korban sangat mengkhawatirkan karena terlihat demam tinggi,” ujarnya.
Hingga Senin sore, lanjut Suyitno, warga yang penasaran kembali mengintip untuk memastikan kondisi korban. Namun kali ini, korban kaget dan curiga dengan kondisi korban yang terlihat terlentang seperti orang sedang tidur, namun tidak bergerak. Akhirnya warga pun melaporkan ke Puskesmas dan dilajutkan ke polisi.
Kabar itu kemudian ditindaklanjuti, pihaknya datang ke lokasi dan melaporkan ke Puskesmas dan BPBD Kota Tasikmalaya. Evakuasi korban dilakukan dengan protokol Covid-19.
Petugas yang mengevakuasi menggunakan alat pelindung diri (APD) dan membawanya ke kamar mayat RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Kami juga tidak bisa berspekulasi untuk menyebut korban meninggal karen virus Corona,” ungkapnya.
Dijelaskan dia, kejadian tersebut membuat resah warga sekitar. Namun, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim kesehatan.
Saat menerima kabar kematian korban, pihaknya langsung melakukan evakuasi kemudian memeriksa tempat kejadian dan menggali informasi dari para saksi.
Karena sedang pandemi, tim kesehatan dan unit Identifikasi Polresta Tasikmalaya memperlakukan sesuai dengan protap yang ada. Jadi jenazah korban dibungkus plastik kemudian masukkan ke dalam peti. Informasi terakhir, jenazah sudah dibawa ke rumah sakit.
Dalam kasus ini, pihaknya pun telah mendata pihak mana saja yang telah berkontak dengan korban sebelum meninggal. Hal tersebut merupakan prosedur untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. @arn












