VISI.NEWS – Seorang lelaki nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menusuk perutnya sendiri menggunakan pisau belati, Selasa (29/12/2020).
Diduga aksi nekat korban karena terlilit utang yang cukup banyak.
Korban diketahui berinisial YS (25) yang tinggal di Kampung Cimuncang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kapolsek Indihiang, Polresta Tasikmalaya, Kompol. H. Didik Rohim Hadi membenarkan adanya orang bunuh diri dengan menusuk perut menggunakan sebilah pisau.
Kejadiannya sekira pukul 21.50 WIB di toko Keisha Foto Chopy tempat korban bekerja.
Awalnya, korban berangkat bekerja sekira pukul 08.00 WIB di perusahaan milik Alex Iskandar Rachmat (42).
Saat itu, saksi Alex mengajak korban ke rumah korban dengan maksud akan mengambil barang-barang berupa 1 unit mesin foto copy, 2 unit komputer , dan 1 unit mesin laminating.
Ketika barang-barang sedang diangkut oleh saksi dan 3 orang pegawainya ke mobil, korban berbicara ke istrinya, Susi Susanti (23) bahwa akan membunuh bosnya, Alex.
“Korban berbicara ke istrinya, akan membunuh bosnya dan menagih uang yang ada di luar. Namun dilarang oleh istrinya,” kata Didik.
Menurutnya, korban pun menuruti omongan istrinya, dan kembali dengan bosnya dan mempersilahkan bosnya mengambil barang miliknya. Tiba-tiba, di depan bosnya korban mengambil pisau belati yang ada di tasnya, serta langsung menusukannya ke perut sebanyak dua kali.
“Korban menusuk perutnya sebanyak 2 kali di depan bosnya,” ucapnya.
Dikatakan Didik, melihat kejadian tersebut, rekan korban yakni Dede Hendra (29) langsung teriak dan memberitahukan kepada istrinya yang berada di dalam kamar. Sambil terduduk dan menangis, korban memegang bagian perutnya.
Korban sempat dibawa ke RS TMC, oleh bosnya bersama pegawainya. Namun sesampainya di rumah sakit dan dalam perawatan, korban menghembuskan nafas terakhirnya.
“Diduga korban meninggal dunia karena banyak mengeluarkan darah,” ujarnya.
Dijelaskan Didik, dari keterangan saksi-saksi, sebelum nekat melakukan aksinya korban sempat mengutarakan terkait utang-piutang dan tak sanggup membayarnya. Korban pun menyampaikan niatnya akan bunuh diri.
“Korban memiliki utang senilai Rp 500 juta kepada bosnya dan Rp 500 juta kepada suplayer,” kata Didik.
Terkait pisau yang digunakan untuk bunuh diri, lanjut Didik, sering dibawa oleh korban dan disimpan di tas kecil yang selalu dibawa korban. Istrinya, sering mengingatkan jangan selalu membawa pisau dan pernah disembunyikan. Tetapi ditemukan kembali oleh korban.
“Korban mengalami luka robek di perut sepanjang kurang lebih 25 centi meter. Bagian usus terputus, yang menyebabkan korban meninggal dunia dan kehabisan darah,” ungkapnya. @arn