Search
Close this search box.

Sepucuk Surat dari Siswa Bandung untuk Presiden, “…Tunggu Kami Ya, Pak”

Presiden Prabowo Subianto membaca surat dari Muhammad Daffa Raasyid, siswa kelas dua di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) II Bandung Barat. /visi.news/setpres

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Hujan baru saja reda di Cisarua, Bandung Barat, ketika seorang bocah berusia 14 tahun menatap selembar kertas putih di hadapannya. Namanya Muhammad Daffa Raasyid, siswa kelas dua di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) II Bandung Barat. Dengan tulisan tangan yang rapi, ia mulai menuliskan sesuatu yang sederhana, tapi bermakna dalam — sebuah surat untuk Presiden Prabowo Subianto.

Tanggal di sudut kanan kertas itu menunjukkan 17 Oktober 2025, bertepatan dengan hari ulang tahun Presiden ke-74. Tidak banyak yang tahu, di ruang kelas sederhana dengan papan tulis yang mulai kusam dan aroma kapur yang masih pekat, Daffa menulis surat itu dengan sepenuh hati. Bukan sekadar ucapan ulang tahun, tapi juga rasa terima kasih dari seorang anak yang kembali punya harapan berkat Sekolah Rakyat.

“Terima kasih Bapak Prabowo karena telah membuat Sekolah Rakyat ini sehingga saya dan teman-teman bisa kembali merasakan bangku sekolah,” tulisnya dalam surat yang kemudian sampai ke tangan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, sebelum akhirnya diteruskan ke Presiden. Kalimat itu sederhana, tapi menggambarkan betapa besar arti pendidikan bagi anak-anak seperti Daffa.

Surat itu kemudian dibacakan oleh Teddy dengan penuh haru. “Sebuah titipan surat. Selembar kertas yang penuh makna. Dari Muhammad Daffa Raasyid, seorang siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama II Bandung Barat, untuk Presiden Prabowo,” katanya dalam pernyataan tertulis, Jumat (24/10/2025). Di balik tulisan tangan seorang anak, terselip doa, rasa syukur, dan cita-cita yang tumbuh di antara dinding sekolah sederhana.

Sekolah tempat Daffa belajar berdiri di atas semangat untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo kini telah membuka pintu bagi 15.945 pelajar dari keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia. Dengan 166 sekolah yang telah beroperasi, pemerintah berupaya memastikan tak ada lagi anak yang kehilangan hak untuk bermimpi hanya karena tak punya biaya sekolah.

Baca Juga :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Sumedang Hari Ini, Senin 20 Oktober 2025

“Sekolah rakyat itu kita rancang sebagai upaya untuk memotong rantai kemiskinan. Anaknya orang miskin atau cucunya orang miskin, tidak perlu untuk terus miskin,” ujar Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (20/10/2025). Kalimat itu kini menemukan wujudnya dalam sosok seperti Daffa — anak yang berani bermimpi besar dan berterima kasih dengan cara paling tulus yang ia tahu: lewat surat tangan.

Bagi Daffa, sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang untuk menumbuhkan keyakinan bahwa masa depan bisa diubah dengan ilmu. “Sekolah ini akan merakit kami menjadi anak-anak yang kreatif, cerdas, dan memiliki jiwa kepemimpinan seperti Bapak. Mungkin sepuluh tahun ke depan kami akan menjadi orang yang sukses dan bisa membangun negara ini. Tunggu kami ya, Pak,” tulisnya menutup surat.

Di mata banyak orang, surat itu mungkin hanya secarik kertas. Tapi bagi Daffa, surat itu adalah janji kecil dari generasi penerus bangsa — janji bahwa mereka akan tumbuh, belajar, dan berjuang untuk negeri. Di dalam ruang kelas yang sederhana, suara tawa teman-temannya bergema, menandakan harapan yang hidup kembali.

Dan mungkin, suatu hari nanti, ketika Presiden Prabowo benar-benar datang berkunjung ke SRMP II Bandung Barat, Daffa akan berdiri di antara teman-temannya, tersenyum bangga sambil berkata, “Kami menepati janji kami, Pak. Kami sudah tumbuh, dan kami siap membangun Indonesia.”

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :