VISI.NEWS | GAZA – Sedikitnya 21 orang tewas dan beberapa lainnya terluka ketika kebakaran terjadi di sebuah gedung di Jalur Gaza, kata pejabat kesehatan dan darurat sipil, Kamis (24/11).
Ini menandai salah satu insiden paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di luar kekerasan yang berasal dari konflik Israel-Palestina.
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengendalikan api besar yang menyembur melalui lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal berlantai empat di kamp pengungsi Jabalia yang berpenduduk padat di Jalur Gaza utara.
Ambulans membawa beberapa orang yang terluka ke rumah sakit setempat, dan Israel, yang bersama dengan Mesir mempertahankan blokade di Gaza, mengatakan akan mengizinkan mereka yang membutuhkan perawatan medis.
Kepala Rumah Sakit Indonesia di Jabalia, Saleh abu Laila, mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa fasilitas tersebut telah menerima jenazah setidaknya tujuh anak yang tewas.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sejumlah besar bensin telah disimpan di lokasi tersebut, memicu kobaran api yang dengan cepat melalap bangunan tersebut.
Saksi mengatakan mereka dapat mendengar teriakan tetapi mereka tidak dapat membantu orang-orang di dalam karena intensitas api.
Gaza menghadapi krisis energi yang parah. Orang sering menyimpan gas untuk memasak, solar, dan bensin di rumah sebagai persiapan menghadapi musim dingin. Kebakaran rumah sebelumnya disebabkan oleh lilin dan kebocoran gas.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebutnya sebagai tragedi nasional dan mengatakan akan ada hari berkabung.
Türkiye menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang tewas dan rakyat Palestina dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Hussein Al-Sheikh, seorang pejabat senior Otoritas Palestina, meminta Israel untuk membuka perbatasannya dengan Gaza untuk memungkinkan evakuasi bagi mereka yang terluka yang membutuhkan perawatan medis lanjutan ke rumah sakit Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem.
“Presiden memberikan instruksi untuk segera memberikan segala bentuk bantuan medis dan lainnya,” kata Al-Sheikh di Twitter.
Tor Wennesland, utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah menyatakan “belasungkawa yang tulus” kepada keluarga korban tewas dalam insiden tersebut, dalam sebuah unggahan di Twitter.
Jabalia adalah salah satu dari delapan kamp pengungsi di Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang dan salah satu daerah terpadat di dunia. @fen/sumber: afp/dailysabah.com