Oleh Syakieb Sungkar
SEBAGAI orang yang suka berinvestasi atau melakukan trading di saham, seringkali kita melakukan kesalahan dalam keputusan membeli dan menjual. Sesuatu yang kita sangka akan naik pada esok hari tetapi ternyata meluncur jatuh. Sebaliknya, suatu saham yang kita pikir sudah lewat masanya dan harus dibuang, ternyata besok naik setinggi-tingginya. Demikianlah trading, perhitungan saja tidak cukup, masih dibutuhkan nasib baik untuk terus sukses. Orang Cina mengatakan, pintar saja tidak berarti tanpa hoki. Pernah saya mengalami nasib sial karena seluruh aset saham saya turun 30%, itu gara-gara Korea Utara melakukan percobaan nuklir. Seluruh bursa saham mengalami kejatuhan yang parah di hari itu. Pernah juga menghadapi sial yang lain, yaitu ketika FPI mengadakan demo besar-besarannya yang pertama di Monas, itu juga sama, saham anjlok sampai 20%. Kekesalan saya ditumpahkan ke Twitter, namun oleh para Robot, akun saya kemudian diserang, saya dikatakan melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan, sampai Twitter kemudian menutup akun saya selama-lamanya.
Tetapi ada orang yang bisa terbebas dari itu semua, seperti sudah tahu sebentar lagi akan ada kesialan sehingga ia akan menghindar lebih dahulu. Dan dapat mencium bau bahwa di depan akan ada keberuntungan pada suatu saham, maka ia akan mendekati. Orang itu namanya Andrew Carlssin. Melalui 126 langkah jual beli yang hebat alias benar semua, ia bisa melakukan trading dengan bermodalkan US$ 800 (Rp 11,6 juta,-) maka uang itu berkembang menjadi US$ 350 juta (Rp 5 Trilyun,-) dalam kurun waktu 2 minggu. Kelakuan Carlssin yang begitu hebat tentu saja mengundang kecurigaan penyelidik SEC dari Bursa, sehingga pada tanggal 25 Februari 2003, ia ditangkap FBI karena tuduhan melakukan insider trading. Dalam interogasinya, Carlssin mengaku sebagai orang yang hidup di masa depan yaitu tahun 2256. Dan telah melakukan time travel kembali ke tahun 2003. Sehingga ia mengetahui apa yang akan (telah) terjadi di dunia dalam kurun 2003 – 2256. Untuk membuktikan kebenaran ia manusia masa depan, Carlssin melakukan prediksi selama dua bulan di penjara dan ternyata apa yang ia ramalkan benar semua.
Carlssin yang mengaku berumur 44 tahun itu kemudian melarikan diri dalam perjalanan ke pengadilan dan menghilang tanpa jejak. Memang ia mengatakan ingin kembali ke asalnya, tahun di mana ia hidup. Para pejabat FBI bertanya-tanya di mana ia meletakkan mesin time travel itu, dan masih belum ditemukan sampai sekarang. Namun ada satu hal yang jelas, Carlssin sudah tak dapat ditemukan. Selama empat jam interogasi, Carlssin mengatakan bahwa ia tidak dapat menahan diri, padahal telah berusaha untuk tampil natural. Dengan cara membuat rugi sedikit di sini, sedikit di sana. Namun sepertinya ia terhanyut dengan suasana kemenangan. Carlssin mengakui bahwa di tahun 2256 pengetahuan tentang volatilitas pasar saham adalah sesuatu yang biasa sehingga setiap orang yang mengetahui sejarah pasar dapat memperoleh keuntungan darinya. Untuk membuktikan pengakuannya, Carlssin memberikan prediksinya tentang tanggal pasti invasi Amerika ke Irak, dan ternyata ia memberikan tanggal yang tepat. Carlssin juga menawarkan untuk memberi tahu lokasi Osama Bin Laden dan obat penyembuhan bagi AIDS.
Ketika ditanya, Carlssin menolak untuk memberitahu lokasi mesin waktunya karena takut teknologi itu dapat jatuh ke tangan yang salah. Tentu saja FBI tidak begitu saja mempercayai cerita Carlssin. Walau sebuah sumber dari SEC mengakui bahwa asal-usul Carlssin sebelum Desember 2002 tidak dapat dilacak. Seakan-akan Carlssin tidak pernah ada sebelum itu. Cerita tentang Carlssin tidak berhenti sampai disitu. Kisah Carlssin yang tiba-tiba menghilang tidak pernah diungkit lagi. Demikian pula keberadaannya, tidak ada media yang meliputnya kembali. SEC dan FBI bahkan kemudian menyangkal bahwa mereka pernah menangkap Carlssin. Pengacaranya mengatakan bahwa Carlssin seharusnya menemui dia untuk acara dengar pendapat di pengadilan pada tanggal 2 April 2003, namun ia tidak muncul sampai sekarang.
Adalagi pemberitaan lain yang mengatakan bahwa cerita tentang Carlssin yang mengklaim berasal dari masa depan ini bermula dari berita di tabloid Weekly World News tanggal 25 Februari 2003, yang kemudian dikutip oleh media-media terkemuka seperti Yahoo news. Dalam artikel susulan tanggal 29 April 2003, Weekly World News menulis bahwa mereka berhasil mewawancarai Carlssin via telepon dan Carlssin berkata bahwa ia sedang berada di Toronto dan sedang menyiapkan sebuah perusahaan yang akan go public pada tahun 2007. Carlssin mengakui bahwa pada tanggal 29 Maret 2003, ia ditolong oleh seseorang yang tidak dikenal yang kemudian memberikan jaminan senilai 1 juta dolar agar bisa lepas.
Carlssin mengatakan bahwa hingga saat ini, ia tidak bertambah tua. Ketika ditanya apa yang ia lakukan selama tahun-tahunnya yang hilang, ia menjawab, “No Comment.” Dan tentang kehebohan yang ditimbulkannya, Carlssin berkata, “Waktu adalah segalanya dan segala sesuatu yang terjadi sesuai waktunya. Aku sekarang disini. Jadi inilah waktuku.” Banyak orang hingga kini tidak mempercayai bahwa seseorang dapat melakukan perjalanan lintas waktu atau time travel. Namun para ahli Fisika tidak sependapat dengan mereka. Para mahasiswa di MIT (Massachusets Institute of Technology) – salah satu universitas Iptek terbaik di dunia pernah mengadakan konvensi Fisika yang mengundang semua orang yang mengaku berasal dari masa depan. Einstein dan Hawking, fisikawan terbesar sepanjang masa, percaya bahwa manusia dapat melakukan perjalanan lintas waktu. Bahkan Einsteinlah yang memulai ide tentang perjalanan waktu dengan teori relativitasnya.
Di belahan bumi lainnya, tepatnya di Jenewa, CERN – sebuah organisasi Fisika nuklir Eropa sedang melakukan eksperimen membuat lubang hitam mini yang dapat diaplikasikan untuk perjalanan lintas waktu. CERN tentu saja bukan organisasi abal-abal mengingat merekalah yang menemukan Internet (World Wide Web). John Titor, salah seorang misterius yang mengaku berasal dari tahun 2036 mengaku bahwa ia datang dari masa depan lewat dua lubang hitam mini. Tidak cukup sampai di situ, Ronald Mallet, seorang profesor Fisika dari Universitas Connecticut telah menggunakan persamaan Einstein dan sinar laser untuk menciptakan mesin waktu. Bahkan Prof Mallet memprediksikan bahwa dalam 10 tahun ke depan, manusia sudah dapat menemukan mesin waktu yang dapat digunakan untuk perjalanan ke masa lalu atau masa yang akan datang.
Menyangkut kisah Carlssin, beberapa kecurigaan mulai timbul bahwa cerita ini murni rekayasa Weekly World News, mengingat tabloid ini biasa memberitakan kisah-kisah yang aneh dan diragukan kebenarannya. Namun sampai sekarang, tidak pernah ada klarifikasi dari tabloid tersebut mengenai benar tidaknya berita tersebut. FBI dan SEC berulang kali menyangkal kisah tentang Carlssin, bahkan mereka mengaku tidak mengenal dan mengetahui apa-apa tentang Carlssin. Menurut pepatah, tidak ada asap kalau tidak ada api. Tidak mungkin berita yang sudah dikonfirmasi dan dibuka melalui situs resmi seperti Weekly World News dan Yahoo News tiba-tiba disangkal dan hilang begitu saja. Pasti ada sesuatu yang sengaja ditutup-tutupi oleh pihak tertentu demi kepentingan mereka. Cerita pemerintah Amerika yang suka menutup-nutupi hal-hal yang berbau science fiction memang sudah lama terdengar. Pernah ada cerita soal Area 59, X-Files, dan MIB. Dulu juga ada film yang berjudul Starman (1984) di mana seorang Alien datang ke bumi karena merespons sinyal yang dikirimkan NASA ke angkasa luar. Bisa saja Andrew Carlssin itu ternyata seorang Alien yang sedang liburan ke bumi dan menyaru sebagai manusia. Alam semesta yang sedemikian luas mosok cuma ditinggali oleh manusia saja? Atau jangan-jangan teknologi time travel memang sudah ditemukan, hanya masih dirahasiakan.