VISI.NEWS | JAKARTA – Dugaan kasus perdagangan anak di Apartemen Mediterania, Gajah Mada, Jakarta Barat memicu reaksi keras dari DPR RI. Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Selly Andriany Gantina, menegaskan bahwa kasus ini adalah kejahatan luar biasa yang tidak bisa ditoleransi.
“Perdagangan anak adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai kemanusiaan dan martabat bangsa,” kata Selly saat dihubungi, Rabu (19/2/2025).
Menurutnya, praktik ini diduga telah berlangsung hampir dua tahun, dengan modus mengirim anak-anak ke luar negeri untuk dinikahkan secara paksa.
Selly mengecam keras kejadian ini dan mendesak penegakan hukum yang tegas serta menyeluruh untuk mengusut hal tersebut. Selain itu, Selly juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap kasus perdagangan manusia terutama yang menyasar anak di bawah umur.
“Kasus ini menjadi alarm bagi kita semua bahwa perlindungan anak di Indonesia masih harus diperkuat,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat di lokasi-lokasi rawan eksploitasi, termasuk apartemen dan hunian sewa yang bisa menjadi tempat persembunyian pelaku perdagangan manusia.
Politisi PDIP tersebut juga menyebut bila pemerintah harus memastikan adanya deteksi dini terhadap potensi perdagangan anak dan memberikan pendampingan bagi korban agar mereka bisa pulih serta mendapatkan hak-haknya kembali. Selly memastikan bahwa partainya PDI Perjuangan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Sejalan dengan visi Ketua DPR RI Ibu Puan Maharani, kami percaya bahwa negara harus hadir nyata dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak Indonesia,” akuinya.
Menurutnya, masa depan bangsa tergantung pada bagaimana negara melindungi generasi mudanya.
“Tidak boleh ada lagi anak Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia. Kami akan memastikan aparat penegak hukum bertindak tegas agar kasus ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. @givary