VISI.NEWS – Mereka memandang Amerika sebagai obat, selain tempat peluang ekonomi dan sosial yang baik.
Tercatat sekitar 250.000 orang Yahudi berbahasa Jerman datang ke Amerika menyusul pecahnya Perang Dunia Pertama. Imigran ini mendirikan permukiman di kota-kota kecil baik di wilayah Midwest, West, maupun South. Mereka menggantungkan hidup dengan berdagang selama menetap di rute-rute kota yang disinggahi.
Mereka membentuk komunitas Yahudi yang kuat dan mendorong Reformasi Yudaisme di Amerika. Salah satu tokoh terkenalnya adalah Isaac Mayer Wise seorang Rabbi asal Austria yang mengagitasi reformasi dalam pelayanan peribadatan jemaah Yahudi.
Ia memperkenalkan bangku-bangku keluarga di sinagog, formasi paduan suara dengan gender dicampur, dan banyak lainnya. Para imigran Yahudi juga mendirikan lembaga-lembaga Yahudi seperti Komite Yahudi Amerika dan Dewan Nasional Perempuan Yahudi.
Gelombang ketiga datang dari Eropa Timur sekitar tahun 1880-an. Mereka datang terutama karena faktor kelebihan penduduk, undang-undang yang menindas, dan kemiskinan.
Mereka berbondong-bondong keluar menyeberang ke Amerika karena prospek kemajuan ekonomi dan sosial. Tercatat, lebih dari 2 juta orang Yahudi dari Rusia, Austria-Hungaria, dan Rumania menginjakkan kaki di Amerika Serikat.
Para imigran ini cenderung menetap di lingkungan miskin sempit dan kumuh di kota-kota besar seperti Newyork, Philadelphia, Boston, Baltimore, dan Chicago. Para imigran banyak ditemukan bekerja di pabrik-pabrik, terutama di industri garmen, juga di bidang manufaktur cerutu, produksi pangan, dan konstruksi.
Akibat iklim kondisi seperti ini, pekerja Yahudi mendukung perjuangan gerakan buruh untuk kondisi kerja yang lebih baik. Budaya Yiddish merebak dalam bentuk drama, jurnalisme, dan prosa, yang umum berkembang di lingkungan imigran Yahudi Amerika. Nasib kehidupan para pekerja imigran adalah tema budayanya.
Kedatangan gelombang terakhir Yahudi dari Eropa Timur ini kemudian juga membentuk formasi religiusitas terbesar dari Yahudi Amerika. Migrasi besar-besaran orang Yahudi ke Amerika Serikat berakhir pada 1924.
Populasi Yahudi di Amerika Serikat sendiri menurut data PEW Research 2013 diperkirakan sebesar 6,7 juta baik dewasa maupun anak-anak. Angka ini adalah jumlah keseluruhan Yahudi, baik yang masih memeluk agama Yahudi maupun yang hanya berdarah Yahudi dan berkeyakinan lain.
Orang Islam jumlahnya memang tak sebesar orang Yahudi. Menurut data PEW Research 2016 lalu, umat Muslim di Amerika Serikat sebanyak 3,3 juta orang. @fen/sumber: tirto.id