VISI.NEWS | SOLO – Setelah dua tahun masa pandemi di Kota Solo lowong dari aktivitas pameran mode busana di atas catwalk, selama 3 hari tanggal 1-3 Juli 2022 digelar “Solo Fashion Week 2022” yang merupakan puncak pameran “Produk Fashion & Produk Unggulan Daerah”.
Pameran “Produk Fashion dan Produk Unggulan Daerah” dari tanggal 1 Maret 2022 di Heritage Batik Keris, merupakan rangkaian “Solo Fashion Week 2022” yang diinisiasi desainer kondang Djongko Raharjo, bersama Naomi Anik dan Antok Boni, dengan tema “Reflection Identity of The Nation Can Be Seen from The Culture”.
Djongko Raharjo sebagai kreator, di sela pagelaran “Solo Fashion Week 2022” di Atrium Solo Paragon, Jumat (1/7/2022) petang, menjelaskan kepada wartawan, even fashion pertama di Kota Solo yang mengangkat tema “Reflection Identity of The Nation Can Be Seen From The Culture”, membawa visi dan misi sebagai pemersatu untuk peningkatan nilai tambah kebanggaan dalam sosial, ekonomi dan budaya.
“Even Solo Fashion Week 2022 merupakan even fashion yang memenuhi standar sebagaimana mestinya. Dengan tema yang kita angkat, masyarakat khususnya di Kota Solo dapat melihat identitas bangsa dari budaya yang kita miliki, terutama di bidang fashion,” ujar Djongko.
Solo Fashion Week, sambungnya, juga berkonsentrasi terhadap pengembangan para kreator dan desainer generasi muda agar dapat menginisiasi even fashion dalam skala lebih besar.
“Harapan kita, dari even ini ada dampak yang lebih baik untuk industri fashion di Kota Solo, yang dapat mendukung perputaran produk fashion dan penunjang produk material lebih cepat,” jelasnya.
Sebagai acara pemuncak, dalam gelaran mode terbesar “Solo Fashion Week 2022” selama 3 hari diikuti 75 designer Indonesia berskala nasional dan internasional. Even tersebut sebagai ajang aktualisasi designer dalam menampilkan karya terbaik yang berbasis modest wear, ready to wear sampai high end fashion.
Di antara desainer “Generasi Z” atau “Gen Z” dengan kreativitas mengagumkan yang karyanya dikenakan model di atas catwalk, adalah Dimas Fauzy, dengan bendera usaha “Wadon”.
Sebagai desainer pemula, Dimas secara kreatif menciptakan karya kebaya tradisional dengan sentuhan pernik-pernik yang glamor, yang tetap mempertahankan model kebaya tradisional namun dengan penampilan elegan.
“Even Solo Fashion Week memang juga sebagai presentasi kreatif dari kaum ‘Gen Z’ yang peduli dengan issue lingkungan hidup yang dicanangkan pemerintah dalam menghadapi pemanasan global,” tandasnya.
Dalam pameran “Produk Fashion & Produk Unggulan Daaerah” di Heritage Batik Keris, ditampilkan lebih dari 10 stand, Lomba Design Busana yang melibatkan 11 finalis perancang busana dan 100 peserta lomba modelling anak – anak.
Sedangkan even “Solo Fashion Week 2022” di Atrium Solo Paragon, katanya lagi, juga menjadi ajang promosi bagi para produsen, pengusaha, kreator fashion dan UMKM. Sehingga kegiatan itu dapat meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan devisa negara, sekaligus untuk mencanangkan Kota Solo sebagai salah satu pusat fashion di Indonesia. @tok