SOSOK | Dadang Sukmawijaya, dari Dunia Hukum “Diceburkan” ke Politik

Editor Dadang Sukmawijaya, S.H., M.H. /visi.news/kolase
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | BALEENDAH – Masih ingat kasus tewasnya wanita cantik branch manager sebuah perusahaan multifinance Fransisca Yofie atau Sisca yang sangat menghebohkan Kota Bandung ?  Atau kasus tewasnya jackmania Haringga Sirila yang dikeroyok sejumlah oknum bobotoh Persib di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ?

Dalam dua kasus tersebut, nama pria ini pernah mencuat karena diminta menjadi penasehat hukum terdakwa. Pada saat itu ia sering wara wiri diminta tampil di media-media mainstream bahkan diundang Karni Ilyas untuk tampil di Indonesia Lawyer Club (ILC).

Dadang Sukmawijaya, S.H., M.H., saat mengunjungi Redaksi VISI.NEWS di Jalan Raya Laswi No. 155, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (14/9/2023). /visi.news/rizkyawan

Dadang Sukmawijaya, S.H., M.H., nama lengkap pria tersebut. Pekan kemarin menyambangi Redaksi VISI.NEWS di Jalan Raya Laswi No. 155, Baleendah, Kabupaten Bandung. Pria yang garang saat membela kliennya ini, terkesan low profile, layaknya warga Ciamis, tempat kelahirannya.

Ah kang ieu mah silaturrahmi we,” ungkap pria berkacamata minus ini begitu tiba di redaksi.

Dadang mengungkapkan, ia tidak menyangka kalau perjalanan hidupnya berkutat dalam banyak kasus orang kecil yang terjerat masalah hukum. Ia telah menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk itu.

“Mungkin karena orang tua saya dulu juga orang kecil yang sering merasa terintimidasi oleh petugas terutama Tibum. Ayah saya dulu berjualan buah-buahan di trotoar dekat Pasar Baru Kota Bandung,” ungkap pria kelahiran Ciamis, 3 Oktober 1979 ini.

Perjalanan hidup

Ketua Divisi Konsultasi dan Bantuan Hukum Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) ini bercerita, selepas mesantren dan menuntaskan pendidikan sekolah atasnya di Ciamis, tahun 1999 ia daftar ke Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB). Di kampus yang banyak melahirkan advokat ini, ia sempat dibimbing oleh seniornya dari Ciwidey yang juga mantan Ketua DPD Partai Demokrat Kab. Bandung, Endang, S.H., M.H. “Di kampus ini, saya sempat mendapat bimbingan dari beliau,” ungkapnya.

Baca Juga :  Viral! Emak-emak Siram Air Kencing ke Pagar Rumah Tetangga

Dadang menceritakan pahit getirnya saat kuliah. Ia hanya bisa kos yang uang sewanya Rp. 30 ribu/bulan, saat tempat kos lain berharga Rp. 300-400 ribuan. “Tapi, ada untungnya, saya tidak betah di tempat kos jari bisa berlama-lama di kampus. Bisa banyak baca buku gratis, koneksi internet gratis dan ikut Menwa Mahawarman,” ungkap ayah dari tiga orang anak ini.

Bahkan, katanya, kegiatan di Menwa menjadikan ia semakin tangguh. Sementara, kondisi tempat kosnya membuatnya tidak betah dan mendorongnya untuk cepet-cepet menyelesaikan pendidikannya. “Alhamdulillah, tahun 2003, dengan kondisi itu, saya bisa menyelesaikan sarjana hukum saya dengan cepat,” ungkapnya.

Di sini, katanya, ia tidak hanya belajar teori hukum, tetapi juga nilai-nilai keadilan yang kemudian membimbing langkah-langkah karirnya. Kecintaanta pada ilmu hukum mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan magister di UIN SGD Bandung hingga selesai tahun 2020.

Aktif berorganisasi

Dalam perjalanan karirnya, Dadang telah terlibat aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon IV Kompi D STHB, serta dipercaya sebagai Ketua Umum Alumni MTSN Maparah Ciamis Angkatan 2004.

Tak hanya di organisasi tersebut, Dadang juga memiliki peran penting di Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Cimahi dan Angkatan Muda Indonesia Bersatu (AMIB) Jawa Barat. Di sini, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dan Ketua Departemen Hukum dan Perundang-undangan, menunjukkan komitmennya untuk memajukan masyarakat.

Semangat kepemimpinan Dadang terus berkobar, tercermin dari perannya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Korps Mahawarman dan Wakil Ketua Umum di GKJI Jawa Barat. Ia juga aktif di Lembaga Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Bandung sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi, Advokasi, dan Kerjasama.

Baca Juga :  UMRAH: KJRI Benarkan Tiga Jemaah Umrah Indonesia Positif Covid-19

Sebagai seorang advokat, Dadang merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan bantuan hukum kepada mereka yang membutuhkan. Sejak tahun 2004, ia telah menjadi Kadiv Konsultasi & Bantuan Hukum di Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) Bandung. “Melalui lembaga ini, sata bisa memberikan pelayanan secara gratis kepada ribuan anak dan pendamping di wilayah Bandung dan sekitarnya, ” ungkap Dadang.

Tak hanya di LAHA, Dadang juga aktif di berbagai asosiasi hukum regional seperti Asosiasi Perlindungan Pemegang Hak Kekayaan Intelektual (AP2HKI) Jawa Barat dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Korpri Kota Bandung.

Dadang terus berkomitmen dalam menciptakan perubahan positif. Sebagai dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sabili Bandung sejak tahun 2017, ia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan generasi muda. Ia juga mendirikan Kantor Firma Hukum Dadang Sukmawijaya, SH dan Rekan pada tahun 2018.

Selain itu, Dadang juga aktif dalam kegiatan koperasi sebagai Ketua Umum Koperasi Jaya Sakti Bersama (JSB). Ia memiliki peran penting sebagai Tenaga Profesional Hukum di Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Bandung.

Dadang juga terlibat sebagai kuasa hukum untuk berbagai lembaga dan perusahaan di Bandung, termasuk Rumah Makan Ma Uneh dan PT. Sinar Runnerindo Kabupaten Bandung. Melalui berbagai peran dan komitmen ini, ia berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar wilayah Bandung.

Lebih dari 19 tahun, ia telah berada di garis depan untuk mendampingi anak-anak dan masyarakat kurang mampu di wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Raya. Pelayanan yang ia berikan secara gratis, mulai dari pendampingan di kepolisian, kejaksaan, hingga pengadilan, telah menjadi cerminan nyata dari komitmen dan dedikasinya dalam menjalani perjalanan panjangnya.

Baca Juga :  Bareskrim Ikut Kejar 4 Pengikut Rizieq Shihab yang Lakukan Penodongan Polisi

Terjun ke politik

Karena kiprahnya itu, belakangan suami dari Tutin Mustautinah, S.Pd.I. ini banyak yang mendorongnya terjun di dunia politik. Ia “diceburkan” ke Partai Gerindra dan menjadi calon anggota legislatif Dapil Kabupaten Bandung untuk jadi anggota DPRD Jawa Barat.

“Teman-teman yang mendorong saya terjun ke dunia politik. Yah, terlanjur basah kita jalani saja, semoga memberikan kemaslahatan ke masyarakat banyak,” ungkapnya.

@muhammad purnama alam

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

HIPMI Babel Dorong Yusril jadi Cawapresnya Prabowo

Sen Sep 18 , 2023
Silahkan bagikanVISI.NEWS | BANDUNG + Mantan Menteri Sekretaris Negara, Yusril Ihza Mahendra dinilai pantas menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, menurut Leo Adiwinatha, Sekretaris Umum BPD HIPMI Prov. Kepulauan Bangka Belitung mempunyai pengalaman yang mumpuni. Sebagai politisi, Yusril yang saat ini dipercaya sebagai Ketua Umum Partai […]