VISI.NEWS | BANDUNG – H. Yadi Srimulyadi merupakan salah satu politisi asal Kabupaten Bandung yang sangat meyakini Allah itu sudah punya rencana pada kehidupan setiap orang. “Saya sangat yakin di Lauhul Mahfudz, tiap orang yang akan lahir sudah ada garis hidupnya akan jadi apa, jodohnya dengan siapa, usianya berapa, dan lain-lain. Oleh karena itu, apa yang sudah Allah takdirkan kepada kita, ya itu pemberian terbaik yang harus kita syukuri,” ujarnya saat berbincang di rumahnya yang dulu di komplek perumahan elit Batununggal.
Keyakinannya itulah yang membuat suami dari Hj. Rosa Asmara tidak pernah terlihat ngoyo. Ia sering terlihat rileks saat bertemu siapa pun termasuk konstituennya. Pembawaannya itulah yang menjadikan Yadi disukai kader PDI Perjuangan di Kabupaten Bandung maupun Bandung Barat (KBB).
Yadi sekarang duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II. Ia duduk di Komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur negara dan reformasi birokrasi, kepemiluan serta pertanahan dan reforma agraria.
Pengusaha Tekstil
Sebelum menjadi politisi, Yadi dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di bidang tekstil, khususnya benang dan kain sarung.
Pria yang lahir di Bandung pada 14 Desember 1955 ini menempuh pendidikan dasar di SD IV Rancakusumba, lalu melanjutkan ke SMPN I Majalaya dan STM 66 Majalaya. Ia tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, tetapi langsung terjun ke dunia usaha. Ia memulai karier sebagai pedagang bahan baku tekstil, lalu mendirikan usaha sendiri di bidang tekstil kain sarung.
Usahanya berkembang pesat, hingga ia menjadi salah satu pengusaha benang terbesar di Majalaya, sebuah kota kecil di Kabupaten Bandung yang dikenal sebagai sentra industri tekstil. Ia juga menjabat sebagai direktur PT Ramadatex, sebuah perusahaan tekstil yang bergerak di bidang eksport dan import.
Selain berbisnis, Yadi juga aktif di organisasi sosial dan olahraga. Ia adalah Wakil Ketua I Pangda Tarung Drajat Jawa Barat, sebuah organisasi bela diri tradisional. Ia juga pernah menjadi Ketua Pangcab PSSI Kabupaten Bandung, dan mendukung perkembangan sepak bola di daerahnya.
Yadi memasuki tokoh penting dunia politik di daerahnya pada tahun 2000, ketika ia terpilih sebagai Ketua PDC PDIP Kabupaten Bandung. Ia kemudian mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Bandung pada tahun 2005, dan berhasil menang bersama pasangannya, H Obar Sobarna. Ia menjabat sebagai Wakil Bupati Bandung selama satu periode, hingga tahun 2010.
Pada tahun 2014, Yadi mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat II, yang meliputi Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat (KBB). Ia berhasil meraih suara terbanyak di daerah pemilihan tersebut, dan dilantik sebagai anggota DPR RI pada 1 Oktober 2014. Ia kemudian terpilih kembali pada pemilu 2019, dan masih menjabat hingga saat ini.
Sebagai anggota DPR RI, Yadi dikenal sebagai politisi yang cukup vokal dan kritis. Ia sering mengawal isu-isu yang berkaitan dengan pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur negara dan reformasi birokrasi, kepemiluan serta pertanahan dan reforma agraria.
Ia juga aktif dalam berbagai kunjungan kerja, rapat dengar pendapat, dan reses. Ia mengaku selalu berusaha mewakili aspirasi rakyat, khususnya masyarakat di dapilnya.
Dalam sebuah wawancara, Yadi mengatakan bahwa ia tidak menyesal beralih dari pengusaha menjadi politisi. Ia menganggap bahwa politik adalah panggilan jiwa, dan ia ingin berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Ia juga mengaku tidak pernah meninggalkan usahanya, tetapi menyerahkan pengelolaannya kepada anaknya dan manajemen profesional.
“Politik itu adalah seni mengabdi, bukan seni mengambil. Saya tidak masuk politik untuk mencari keuntungan pribadi, tetapi untuk melayani rakyat. Saya juga tidak lupa dengan usaha saya, tetapi saya percayakan kepada orang-orang yang kompeten. Saya yakin, dengan bekerja keras dan jujur, saya bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” pungkas Yadi yang sekarang kembali tinggal di daerah asalnya Majalaya.
@mpa