VISI.NEWS | BANDUNG – Sosok wasit Gedion Dapaherang menjadi sorotan tajam setelah memimpin laga pekan ke-33 Liga 1 2024-2025 antara Persib Bandung vs Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (9/5/2025). Pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1
Dalam laga tersebut, Gedion Dapaherang melakukan beberapa keputusan yang dinilai kontroversial hingga membuat pelatih Bojan Hodak naik pitam.
Di antaranya pada menit ke-74, Gustavo Franca terkapar setelah hendak menyambut bola dari tendangan penjuru di kotak penalti Barito Putera.
Saat itu, Bojan Hodak terlihat melayangkan protes karena diduga terjadi sikutan oleh pemain Barito Putera yang mengenai Gustavo Franca.
Namun, Gedion Dapaherang tidak menghiraukan protes dari Bojan Hodak dan memilih untuk melanjutkan pertandingan.
Kemudian, insiden berikutnya terjadi ketika Febri Hariyadi ditekel dari belakang secara keras oleh Murilo Mendes.
Saat itu, pelatih, staf, hingga pemain Persib Bandung nampak melayangkan protes keras karena tekel tersebut bisa mencederai Febri Hariyadi.
Kemudian, Murilo Mendes sempat berkomunikasi dengan wasit di ruang Video Assistant Referee (VAR) untuk kemungkinan kartu merah.
Tetapi, ia berakhir memberikan kartu kuning tanpa mengecek tayangan VAR untuk memastikan keputusannya.
Atas insiden ini, Bojan Hodak pun akan melayangkan protes secara resmi kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Lantas, seperti apa sosok Gedion Dapaherang?
Sosok Gedion Dapaherang
Gedion Dapaherang merupakan wasit Liga 1 yang berasal dari Jakarta. Ia mulai menjadi wasit untuk Liga 2 pada tahun 2019.
Kemudian, Gedion Dapaherang berkesempatan menjadi wasit Liga 1 sejak tahun 2021.
Pada Liga 1 2024-2025 ini, Gedion Dapaherang telah memimpin 11 laga dengan total 67 kartu kuning, empat kartu merah tidak langsung, dan satu kartu merah langsung.
Salah satu laga yang paling banyak keluar kartu di bawah kepemimpinannya adalh pada pekan ke-18 antara PSS Sleman vs Persebaya Surabaya dengan 11 kartu kuning.
Kemudian, pada pekan ke-23 antara Persik Kediri vs Persis Solo dengan 8 kartu kuning, 2 kartu merah tidak langsung, dan 1 kartu merah langsung.
Jalannya Laga
Sejak awal babak pertama, Persib Bandung sebagai tuan rumah tampil dominan dalam penguasaan bola.
Peluang emas bagi tim beralias Maung Bandung ini muncul pada menit ke-14, saat Ryan Kurnia memberikan dorongan bola kepada Gervane Kastaneer di dalam kotak penalti.
Sayangnya, eksekusi Kastaneer yang tinggal mendorong ke gawang kosong harus melenceng sehingga tidak berbuah angka di papan skor.
Tak lama berselang, peluang muncul lagi dari tembakan diagonal Tyronne del Pino, tetapi masih melenceng ke kanan gawang lawan.
Tendangan bebas pada menit ke-25 yang dieksekusi sang El Maestro pun masih belum berbuah hasil.
Barito Putera yang terus tertekan sepanjang babak pertama, justru bisa bikin gol via sepakan Jaime Moreno pada masa injury time (45+2′).
Menerima operan Natanael Siringoringo, Jaime Moreno melakukan penyelesaian dingin dan menaklukkan Kevin Ray Mendoza.
Persib mencoba memberikan respons usai masa rehat. Nick Kuipers dan Tyronne mampu melepas tembakan tepat sasaran.
Akan tetapi, upaya kedua pemain tersebut belum mampu menembus gawang Barito Putera.
Sampai laga melewati satu jam, Persib masih tak bisa memecah kebuntuan. Sepakan Febri Hariyadi pada menit ke-65, masih melambung tinggi.
Pada menit ke-83, upaya Persib mengejar kian sulit usai mereka kehilangan Edo Febriansah yang harus keluar lapangan karena mendapatkan kartu kuning kedua.
Ketegangan sempat terjadi di masas injury time ketika tekel keras dari belakang yang dilakukan Murilo, menghambat laju Febri Hariyadi.
Wasit akhirnya hanya memberikan kartu kuning atas pelanggaran itu.
Persib kemudian menciptakan gol penyama kedudukan pada masa injury time setelah Yuswanto Aditya salah membelokkan operan silang Gustavo Franca.
Yuswanto tak bisa mengendalikan bola yang mengarah ke badannya.
Bojan Hodak Layangkan Protes Resmi
Pelatih Persib Bojan Hodak, mengaku tak mau mengomentari banyak soal wasit yang memimpin pertandingan Persib menjamu Barito.
Bojan mengatakan dalam pertandingan ini setidaknya timnya layak mendapatkan satu poin.
“Tapi kami hari ini tidak senang terhadap wasit, dan kami akan mengirim surat resmi kepada PSSI,” katanya seusai pertandingan.
Saat disinggung soal wasit lebih jauh, ia tak mau berkomentar.
“Saya tidak mau banyak berkomentar soal wasit karena jika saya bicara soal itu mereka bisa mendenda saya. Kami akan mengirim surat, dan menunjukan videonya dan kami tidak senang,” ujarnya.
Ketika ditanya soal gesturnya kepada wasit cadangan, Bojan mengaku hanya memberi tahu soal keramaian dari stadion yang meneriakkan bahwa Persib juara lagi.
“Setelah kejadian itu (tekel ke Febri Hariyadi), saya hanya mengingatkannya soal itu. Tidak ada apapun yang saya katakan kepadanya,” tuturnya.
Di sisi lain, Bojan mengatakan Febri telah ditekel dengan sangat membahayakan.
“Febri ditekel dengan horor dari belakang dan seharusnya mutlak menjadi kartu merah. Wajar jika para pemain lainnya berusaha melindunginya karena ia baru pulih dari cedera panjang,” ucapnya. @desi