VISI.NEWS | JAKARTA – Alwin Basri, suami Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab disapa Mbak Ita, selesai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Alwin keluar dari kantor lembaga antirasuah tersebut pada pukul 12.56 WIB dengan mengenakan batik dan jaket hitam.
Alwin, yang juga Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, mengaku telah menerima Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) terkait kasus dugaan korupsi di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. “Nggih (iya),” ujar Alwin saat dikonfirmasi soal SPDP tersebut.
Alwin menyatakan komitmennya untuk mematuhi proses hukum yang berlaku. “Sesuai hukum aja. Kita pokoknya negara hukum, kita patuh pada hukum,” ungkapnya.
Sebelumnya, Alwin dijadwalkan menjalani pemeriksaan bersama dengan Mbak Ita. Namun, belum ada informasi apakah Mbak Ita hadir dalam pemeriksaan tersebut.
Selain di kantor KPK, pemeriksaan juga dilakukan di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang. Dalam pemeriksaan ini, penyidik memanggil tiga saksi yaitu Kabid Penagihan Pajak Daerah Bapenda Kota Semarang Bambang Prihartono (BP), Kabid Pendataan dan Pendaftaran Pajak Daerah Bapenda Kota Semarang Binawan Febrianto (BF), serta Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminudin (IA).
KPK tengah mengusut tiga kasus dugaan korupsi di Pemkot Semarang. Ketiga kasus tersebut mencakup pengadaan barang atau jasa 2023-2024, dugaan pemerasan pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah, serta dugaan penerimaan gratifikasi 2023-2024.
Dalam rangka penyelidikan, KPK telah menggeledah sejumlah lokasi di Semarang, termasuk rumah dinas dan kantor wali kota. Beberapa dokumen penting, seperti perubahan APBD dan catatan aliran dana yang diduga terkait perkara tersebut, telah disita oleh penyidik.
Kasus dugaan korupsi di Pemkot Semarang ini semakin mengundang perhatian publik. Alwin Basri telah menunjukkan sikap kooperatif dengan mengikuti pemeriksaan dan menerima SPDP dari KPK. Proses hukum ini diharapkan dapat berjalan transparan dan adil, demi menjaga integritas pemerintahan dan kepercayaan masyarakat.
@shintadewip