Search
Close this search box.

Suasana Khidmat Idul Adha di Komplek BBA, Ustadz Tatang Suryadi Ingatkan Lima Hal Soal Kurban

Ustadz Tatang Suryadi pada Salat Idul Adha di Komplek Bumi Baleendah Asri (BBA), Senin (17/6/2024). /visi.news/ist

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Warga Komplek Bumi Baleendah Asri (BBA), Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, memadati jalan protokol komplek untuk melaksanakan salat Idul Adha 1445 H yang khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Salat Idul Adha ini dipimpin oleh Ustadz Tatang Suryadi yang bertindak sebagai imam sekaligus khatib.

Dalam khutbahnya, Ustadz Tatang mengingatkan pentingnya ibadah kurban sebagai perintah Allah dalam Al-Qur’an. Ia mengutip surat Al Maidah yang menyatakan bahwa perintah berkurban sudah ada sejak zaman Nabi Adam, melalui kisah Habil, putra Nabi Adam yang mempersembahkan hewan kurban terbaiknya sebagai bentuk syukur kepada Allah. “Kisah ini menunjukkan bahwa kurban diterima bukan hanya secara hukum tetapi juga oleh Allah SWT,” ujar Ustadz Tatang.

Salat Id di Komplek Bumi Baleendah Asri (BBA) pada Senin (17/6/2024). /visi.news/ist

Selain itu, Ustadz Tatang mengingatkan jamaah tentang kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk mengorbankan putranya, yang kemudian digantikan dengan seekor domba. “Perintah ini kemudian menjadi ibadah yang diikuti oleh umat Islam di seluruh dunia hingga kini,” tambahnya.

Dalam khutbahnya, Ustadz Tatang menekankan lima poin utama tentang pentingnya berkurban:

1. Membersihkan Rezeki

Ibadah kurban dapat membersihkan rezeki yang Allah berikan dan merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat-Nya. “Melalui ibadah kurban Allah membersihkan rezeki yang kita peroleh dan melalui ibadah kurban juga sebagai bentuk rasa syukur kita atas nikmat yang telah Allah berikan,” ungkapnya.

2. Mendekatkan Diri kepada Allah

Berkurban adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana disampaikan dalam surat Al Maidah ayat 27 Allah berfirman, “Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, ‘Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia (Habil) berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa’.

Baca Juga :  Nenek 72 Tahun di Bekasi Ditemukan Tewas dalam Kondisi Leher, Kaki, dan Tangan Terikat Kain

3. Cermin Ketaatan

Kurban merupakan cermin ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya dalam Surat Al Hajj ayat 34 yang menyatakan bahwa setiap umat telah disyariatkan penyembelihan kurban. “Wa likulli ummatin ja‘alnâ mansakal liyadzkurusmallâhi ‘alâ mâ razaqahum mim bahîmatil-an‘âm, fa ilâhukum ilâhuw wâḫidun fa lahû aslimû, wa basysyiril-mukhbitîn”.

Yang artinya, bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) agar mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserahdirilah kepada-Nya. Sampaikanlah (Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati lagi taat (kepada Allah).

4. Saksi Amal di Hari Akhir

Kurban akan menjadi saksi amal di hari kiamat. Ustadz Tatang mengutip hadis riwayat Ibnu Majah yang menyebutkan bahwa hewan kurban akan datang dengan tanduk, bulu, dan kukunya sebagai bukti di hadapan Allah.

“Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya qurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu” (HR Ibnu Majah).

5. Membangun Solidaritas

Kurban membantu sesama muslim dari seluruh kalangan, membangun solidaritas antara yang kaya dan yang miskin.

Pada Idul Adha tahun ini, warga Komplek Bumi Baleendah Asri berhasil mengumpulkan enam ekor sapi dan delapan ekor domba sebagai hewan kurban. Hewan-hewan tersebut disembelih dan dagingnya didistribusikan kepada warga setempat dan masyarakat yang membutuhkan, sebagai bentuk kebersamaan dan solidaritas sosial.

Baca Juga :  Daftar Korban Kecelakaan Minibus Tertimpa Truk Batu di Sukabumi

Pelaksanaan salat dan prosesi penyembelihan berlangsung lancar dan tertib, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini menunjukkan bahwa semangat berkurban dan kebersamaan tetap terjaga meski dalam situasi yang penuh tantangan.

“Semangat berkurban ini mengajarkan kita untuk terus bersyukur dan berbagi kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan,” pungkas Ustadz Tatang.

Dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan, warga Komplek Bumi Baleendah Asri merayakan Idul Adha 1445 H dengan semangat berbagi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga semangat ini terus terjaga dan membawa berkah bagi seluruh umat.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :