VISI.NEWS | BANTEN – Sultan Hasanuddin, yang juga dikenal sebagai “Ayam Jantan dari Timur” oleh Belanda, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 12 Januari 1631. Beliau merupakan keturunan dari Sultan Malik as-Said (atau dikenal sebagai Malikulsaid), yang merupakan Raja Gowa ke-15.
Ibu Sultan Hasanuddin bernama I Sabbe To’mo Lakuntu. Selain itu, beliau memiliki kakek bernama Sultan Alauddin, yang merupakan Raja Gowa pertama yang memeluk Islam.
Semasa hidupnya, Sultan Hasanuddin memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di wilayah Banten. Kepemimpinannya yang cerdas dan keberaniannya dalam menghadapi tantangan membuatnya dihormati dan diabadikan sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Sultan Hasanuddin begitu berpengaruh karena kepemimpinannya yang cerdas dan keberaniannya dalam menghadapi tantangan. Berikut beberapa faktor yang membuatnya menonjol:
1. Kepemimpinan Strategis
Sultan Hasanuddin memimpin Kesultanan Banten dengan bijaksana. Ia mengubah sistem politik dan pemerintahan yang sebelumnya berakar pada Hindu-Budha menjadi sistem yang bernuansa Islam. Banten berubah dari kadipaten menjadi negara berdaulat, sesuai dengan misi ayahnya, Sunan Gunung Djati.
2. Dakwah dan Dialog Kultural
Sultan Hasanuddin memfasilitasi dialog kultural antara budaya Sunda yang berasal dari Hindu dengan kebudayaan Islam. Ia menggunakan media wayang kulit untuk dakwah, menggambarkan bagaimana menjadi pribadi Muslim dalam masyarakat.
3. Perjalanan Dakwah
Sultan Hasanuddin berkeliling dari satu daerah ke daerah lain, termasuk Gunung Pulosari, Gunung Karang, dan Pulau Panaitan di Ujung Kulon. Kegiatan dakwahnya berhasil menyebabkan penduduk Banten Utara secara bertahap memeluk agama Islam.
Selain Sultan Hasanuddin, ada beberapa tokoh penting yang berperan dalam penyebaran Islam di Banten. Berikut beberapa di antaranya:
1. Sunan Ampel Denta
Pada tahun 1513, Sunan Ampel Denta, salah satu dari Wali Songo, datang ke Banten. Ia berdakwah dengan bijaksana tanpa menyinggung perasaan penguasa Hindu Sunda yang saat itu berpusat di Banten Girang.
2. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa juga berperan dalam memperkuat ajaran Islam di Banten. Ia merupakan sultan Kesultanan Banten yang aktif dalam memajukan agama Islam dan membangun masjid serta pesantren.
3. Syekh Nawawi al-Bantani
Meskipun bukan berasal dari Banten, Syekh Nawawi al-Bantani memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam di wilayah ini. Beliau adalah seorang ulama terkemuka yang berkontribusi pada perkembangan ilmu agama dan pendidikan di Nusantara.
@uli