TAFAKUR: Merenungkan Ciptaan Allah untuk Meningkatkan dan Menambah Keimanan (3/Habis)

Editor Ilustrasi mushaf Aquran/via percikaniman.org/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Sebagai contoh ketika telinga kita terbatas untuk mendengar, dengan tafakur lahirlah alat telekomunikasi yang bisa menghubungkan orang dari belahan dunia, dan mengatasi pendengaran kita yang terbatas tadi. Karena kita bisa mendengar suara dari jarak jauh yang sebelumnya belum terpikirkan.

Orang yang tafakur akan perilaku burung kemudian melahirkan dan tercipta pesawat terbang. Orang tafakur akan perilaku ikan maka akan melahirkan kapal laut dan kapan selam. Demikian juga dengan lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya.

Jadi tafakur itu bagaimana cara kita mengarahkan seluruh pikiran kita untuk menemukan ilmu, setelah menjadi orang berilmu yang harus dimunculkan adalah kerendahan hati.

Orang-orang yang beriman (kaum muslim) seharusnya mampu melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebanyak-banyak karena ia mengimani ayat-ayat Allah dan memikirkannya.

Buah dari Tafakur

Tafakur dengan benar tinggi harganya. Lantaran dengannya akan menghasilkan beragam buah. Di antaranya menumbuhkan benih-benih ketauhidan dan memperkokoh keyakinan kepada Allah.

(1) Buah dari keyakinan kepada Allah akan memunculkan hati yang tenang karena Dia pasti akan mewujudkan janji-janji-Nya.

(2) Buah dari keyakinan kepada Allah akan melahirkan perasaan cinta kepada-Nya karena Dia pasti akan mencintai orang-orang yang mencintai-Nya.

(3) Buah dari keyakinan kepada Allah akan memunculkan perasaan takut kepada-Nya karena Dia pasti akan menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang durhaka kepada-Nya dengan seadil-adilnya.

(4) Buah dari keyakinan kepada Allah akan memunculkan perasaan malu kepada-Nya karena Dia pasti akan mengamati gerak-gerik orang- orang yang taat dan orang-orang yang maksiat kepada-Nya secara saksama.

(5) Buah tafakur, kita bisa melihat potensi bahaya hawa nafsu yang tersembunyi di dalam diri kita, mengetahui tipu daya setan, serta kelengahan dan kelalaian diri yang merasa benar dalam ketidakbermanfaatan sepanjang hari seumur hidup.

Baca Juga :  Asep B Kunia :" Soal Tenaga Pensisik dan Honorer Harus Ditingkatkan"

Oleh karena itu, tafakur itu wajib dilakukan. Kenali diri dan kenali ciptaan Allah SWT sehingga menjadi muslim yang salih. Selalu membaca dan memahami Alquran agar hidup selamat dunia dan akhirat. @fen/sumber: percikaniman.org

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kemenag: Soal Haji Tahun Ini, Hormati Apa pun Kebijakan Saudi

Sen Feb 15 , 2021
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Oman Fathurrahman mengatakan, keputusan dan kepastian kebijakan haji wewenang otoritas Arab Saudi. Negara-negara lain tidak bisa ikut menentukan penyelenggaraan haji termasuk Indonesia. “Kita, seperti halnya semua negara Muslim lain, harus menghormati apa pun kebijakan penyelenggaraan haji tahun […]