Search
Close this search box.

Taman Peninggalan Mangkunegoro VII di Kota Solo Dibuka Lagi Setelah “Mati Suri”

Wajah baru Taman Balekambang peninggalan KGPAA Mangkunegoro VII yang dahulu bernama "Partini Twin", pada 2021 dibuka kembali setelah hampir setahun "mati suri"/visi.news/tok suwarto

Bagikan :

VISI.NEWS – Taman Balekambang peninggalan KGPAA Mangkunegoro VII di Kota Solo yang awalnya merupakan hadiah penguasa Istana Mangkunegaran itu kepada putrinya, Gusti Partini dan Partinah, memasuki awal tahun 2021 dengan tanda-tanda kehidupan baru setelah hampir setahun “mati suri”.

Selama tahun 2020 setelah masa pandemi bulan Maret, Taman Balekambang yang dibangun KGPAA Mangkunegoro VII pada 1921 sepi pengunjung. Selain disebabkan pandemi Covid 19, pada tahun 2020 di objek wisata taman rekreasi di tengah Kota Solo itu sedang dilakukan renovasi bangunan panggung terbuka dan penataan kawasan, serta pembangunan fasilitas penunjang.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Wisata Kota Solo, Sumeh, SE, MM, menjelaskan kepada wartawan di Gedung Kesenian Balekambang, Rabu (6/1/2021), kawasan wisata Taman Balekambang yang berada di lahan seluas 11,5 hektare, saat ini sudah dibuka kembali dengan wajah baru.

Di taman yang diberi nama Balekambang karena terdapat bangunan di tengah telaga yang seperti terapung, kini dilengkapi berbagai fasilitas, di antaranya spot selfie, lahan untuk kegiatan gathering, lokasi pemotretan prewedding, photoshot, dan bahkan dapat digunakan untuk acara resepsi pernikahan dengan konsep pesta taman.

“Setelah Taman Balekambang kita tutup beberapa bulan, mulai awal tahun ini sudah resmi kita buka kembali untuk umum. Penutupan Taman Balekambang, selain karena ada pembangunan berupa koridor untuk pejalan kaki dan kendaraan bermotor menuju kawasan wisata, renovasi panggung terbuka untuk pentas Sendratari Ramayana dan sebagainya, juga disebabkan ada pandemi Covid 19,” ujar Sumeh.

Pembangunan koridor pejalan kaki dan pavingisasi di dalam Taman Balekambang, katanya, kini seluruhnya telah rampung. Sedangkan renovasi panggung terbuka untuk even rutin pentas Sendratari Ramayana yang direncanakan bertahap, meskipun akan dilanjutkan pada tahun 2021 ini kondisinya sudah dapat digunakan untuk menggelar pentas pada setiap malam bulan purnama.

Baca Juga :  Ratusan Sineas Muda Berkompetisi di Festival Film Moderasi Beragama 2024

“Meskipun Taman Balekambang sudah kita buka kembali bukan hanya untuk wisatawan lokal Solo, tetapi untuk pengunjung dari luar Solo bahkan dari seluruh Indonesia, kita tetap menerapkan melakukan pembatasan sesuai protokol kesehatan. Anak-anak di bawah 15 tahun dan ibu hamil, misalnya, maaf saja belum bisa rekreasi di Taman Balekambang,” jelasnya.

Kepala UPT Kawasan Wisata Kota Solo itu, mengungkapkan, andalan di destinasi wisata Taman Balekambang adalah pentas Sendratari Ramayana di panggung terbuka dan pentas seni tradisional kethoprak di Gedung Kesenian.

Khusus pementasan Sendratari Ramayana di panggung terbuka yang hanya digelar pada malam bulan purnama, dapat disaksikan secara gratis dengan kapasitas penonton sekitar 2.500 orang.

Selama masa pandemi, jumlah penonton Sendratari Ramayana dibatasi maksimal 500 orang. Tiket untuk menyaksikan pentas tersebut dapat diperoleh secara online dan bagi yang tidak bisa menyaksikan secara langsung disediakan kanal Youtube “Balkam TV”.

“Pengunjung Taman Balekambang dapat masuk secara gratis. Namun sesuai dengan Perda nomor 5 tahun 2016 tentang retribusi, pengunjung yang menggunakan lahan, seperti untuk kegiatan gathering, pemotretan preweding, photoshot, termasuk acara resepsi pernikahan dikenai retribusi yang besarnya bervariasi,” sambung Sumeh yang didampingi staf Taman Balekambang, Lina Herlina. @tok

Baca Berita Menarik Lainnya :