VISI.NEWS – Tanggul Sungai Cikeruh, Desa Rancaekekkulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sepanjang duapuluh meter jebol karena tak kuat menahan derasnya arus sungai setelah diguyur hujan deras sejak Senin siang (26/10/2020) lalu.
“Akibatnya warga di Desa Rancaekekkulon merasa was-was ketika sungai meluap sehingga menggerus tanggul dan akhinya jebol pada Senin sekitar pukul 20.00,” jelas Kepala Dusun (Kadus) III Pemdes Rancaekek kulon Nandang, saat ditemui VISI.NEWS di lokasi tanggul jebol, Kampung Bobodolan, Sabtu (31/10/2020).
Meskipun tanggul yang jebol hanya 2 titik, dampaknya cukup besar. Bila air tak segera surut, puluhan hektare tanaman padi bisa gagal panen dan permukiman serta tempat pemakaman umum (TPU) bisa tersapu banjir, kata Nandang,
Ditambahkan Nandang, aliran Sungai Cikeruh ikut memengaruhi jebolnya tanggul. Penanganan darurat harus segera dilakukan karena dampak peristiwa tersebut dirasakan warga di dua desa, yaitu Desa Rancaekekkulon dan Desa Cileunyiwetan.
Sementara Kepala Desa Rancaekekkulon Wawan Kusnawan mengungkapkan, jebolnya tanggul Sungai Cikeruh menjadi langganan terjadi setiap tahun. Selain faktor alam dan pertemuan arus dua sungai, saluran irigasi yang dibuat petani dinilai menjadikan tanggul labil sehingga mudah jebol.
“Apalagi kondisi sungai terjadi pendangkalan. Maka itu ke depannya perlu segera dilakukan normalisasi karena setiap musim hujan, perasaan was-was selalu menghantui para petani di Desa Rancaekekkulon dan Tegalsumedang,” kata Wawan.
Pasalnya, lanjut Wawan, lahan pertanian mereka kerap merugi dan gagal panen akibat tergenang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeruh. Dia berharap tanggul permanen di Kecamatan Rancaekek pada tahun ini segera dibangun agar tidak jebol lagi.
“Kemarin saya sudah memberitahukan untuk segera membangun pada BBWS.Tapi belum ada tindakan dari BBWS . Untuk itu kami Pemerintahan Desa Rancaekekkulon inisiatif membuat tanggul sementara menggunakan karung berisi pasir, batang dan anyaman bambu,” kata Wawan. @bud