Search
Close this search box.

TAUSIAH: Memilih Jodoh yang Tepat dalam Pandangan Islam

Jodoh dalam Islam./getty images/istockphoto/fs-stock

Bagikan :

VISI.NEWS – Rasulullah saw. dalam hadis riwayat Imam Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud memerintahkan pemuda muslim yang sudah mampu menikah untuk segera menikah. Perkara bagaimana memilih jodoh terbaik, di dalam Alquran maupun hadis banyak sekali panduannya.

Ustaz Ahmad Sobiriyanto dalam bukunya yang berjudul, ‘Ya Allah, Mudahkan Rezeki dan Jodohku’ menuliskan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meraih jodoh dan rezeki adalah dengan bertaubat serta beristigfar.

Istigfar merupakan permintaan seorang hamba kepada Allah SWT agar segala dosanya ditutup dan diampuni serta tidak mendapatkan hukuman atas dosa-dosa tersebut.

Seperti apa memilih jodoh dalam Islam? Rasulullah saw. bersabda seperti disebutkan dalam hadis riwayat Al Bukhari:

“Sebaik-baiknya perempuan Quraisy ialah yang paling kasih sayang kepada anak di waktu kecilnya dan yang paling teliti mengurusi suaminya.”

Buku ‘Jodoh: Memilih Jodoh dan Meminang dalam Islam’ oleh Husein Muhammad Yusuf juga menjelaskan ciri-ciri lain dari perempuan yang berakhlak baik dan mulia serta pantas untuk diperebutkan seperti dalam sabda Nabi saw.,

“Sebaik-baik perempuan ialah yang apabila engkau lihat, ia menggembirakanmu. Apabila engkau perintah, ia taati, dan ia senantiasa memelihara dirinya dan hartamu di belakangmu.” (Hadis riwayat Ath-Thabrani dan Abdullah bin Salam).

Jodoh dalam Islam, pilihlah karena agamanya. Rasulullah saw. dalam hadis syarif-nya telah memberikan alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk nikah. Beliau bersabda,

“Perempuan itu dinikahi karena empat hal. Hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Rebut dan pilihlah perempuan yang beragama. Jika tidak, kedua tanganmu akan lengket ke tanah.” (HR Al-Bukhari no. 5090).

Dalam memilih jodoh, Islam juga memiliki beberapa kriteria seperti yang dikutip dalam buku ‘Anjuran Menikah dan Mencari Pasangan’ oleh Firman Arifandi, LL.B., LL.M:

Baca Juga :  KPK Geledah Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bengkulu

1. Kebaikan beragama sebagai kriteria utama. Hal yang manusiawi dalam memilih calon suami atau istri biasanya lebih cenderung kepada unsur zahiriah seperti mencari yang tampan atau cantik. Namun di antara sifat-sifat tersebut, lebih utama dijadikan patokan yakni kesungguhan dan konsistensi seorang dalam beragama.

2. Perawan lebih utama daripada janda. Setiap laki-laki yang hendak menikah disarankan mencari perempuan yang perawan, namun ini bukan juga sebuah kewajiban dalam agama. Hal ini boleh saja berlaku untuk wanita, di mana mereka juga bisa mengutamakan lamaran dari laki-laki perjaka.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan:
“Hendaklah kalian menikah dengan perawan karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya dan lebih rida dengan yang sedikit.” (HR Ibnu Majah)

Hadis serupa juga disebutkan dalam riwayat Ahmad yang berbunyi:
Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Nikahilah wanita yang pengasih dan subur karena aku berlomba dengan umat lain dengan jumlah kalian.” (HR Ahmad). @fen/wolipop

Baca Berita Menarik Lainnya :