Search
Close this search box.

TAUSIAH: Orang yang Menjaga Lisannya

Ilustrasi/pb monthly/via islampos.com/ist.

Bagikan :

TIADA satu patah kata pun yang kita ucapkan luput dari perhatian Allah. Tiada satu patah kata pun yang diucapkan kecuali pasti malaikat mencatatnya. Tiada satu patah kata pun yang kita ucapkan kecuali dengan sangat pasti harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Maka, sebaik-baik dan seberuntung-beruntungnya manusia adalah orang yang sangat mampu memperhitungkan dan memperhatikan setiap kata yang diucapkannya.

Sungguh, alangkah sangat beruntungnya orang yang mampu menahan setiap kata yang diucapkannya, alangkah sangat beruntungnya orang yang menahan diri dari kesia-siaan berkata dan menggantinya dengan berzikir kepada Allah.

Berkata sia-sia membuang waktu, sedangkan berpikir membuka pintu hikmah. Maka, alangkah beruntungnya orang yang kuasa menahan lisannya dan menggantinya dengan berzikir.

Berkata sia-sia mengundang bala, berzikir kepada Allah mengundang rahmat. Rasulullah saw. bersabda, “Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar makruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Allah azza wa Jalla.” (HR Turmudzi).

Allah telah memberi kita modal dalam hidup ini, yaitu waktu. Dengan waktu inilah manusia akan bisa memilih menghabiskan waktunya untuk kebaikankah atau keburukan. Setiap kali kita berbicara pasti menggunakan modal kita, yaitu waktu. Maka, sebenarnya kemuliaan dan kehormatan itu dapat dilihat dari apa yang diucapkannya. Allah SWT berfirman :

“Amat sangat beruntung, bahagia, sukses, orang yang khusuk dalam salatnya, dan orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh menahan diri dari perbuatan dan perkataan sia-sia.” (QS Al Mu’minun 23: 1- 3)

Betapa Allah telah menjelaskan bagaimana keberuntungan bisa kita dapatkan dengan menghindarkan diri dari kesia-siaan. Maka semakin kita larut dalam kesia-siaan, akan semakin tampak keburukan martabat kita dan semakin akrab dengan bala bencana, yang selanjutnya hati pun akan keras membatu dan akan lalai dari kebenaran. Rasulullah sendiri dengan tegas melarang kita banyak bicara yang sia-sia.

Baca Juga :  BRIS 2024 Digelar, Pjs. Bupati Bandung: Dorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Peningkatan Investasi di Daerah

“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah, sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR Turmudzi)

Hadis lain menerangkan: “Barangsiapa menjamin bagiku apa yang ada di antara dua tulang rahangnya (lidah) dan yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan), niscaya akan aku jamin surga baginya.” (HR Bukhari)

Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang dapat menahan lisan untuk tidak berkata sia-sia. Wallahu ‘alam. @fen/islampos.com

Baca Berita Menarik Lainnya :