Search
Close this search box.

TAUSIAH: Pada Hari Kiamat Semua Orang Saling tidak Peduli

Hari kiamat (ilustrasi)./republika.co.id/ist.

Bagikan :

VISI.NEWS – Dalam QS Al-Hajj ayat 1-2 Allah memerintah hambaNya bertakwa kepada-Nya, jika ingin selamat dari perisitiwa dahsyat (hari kiamat).

Pada hari itu orang tak saling mempedulikan satu dengan yang lain, bahkan ibu yang menyusui tak akan peduli kepada bayi yang disusuinya.

“…. Ingatlah pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu, ialah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya, dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.”

Tentang kedahsyatan hari kiamat Allah SWT jelaskan dalam QS Al Ma’arij ayat 10-15 yang artinya.

“Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya, sedangkan mereka saling melihat. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, kaum familinya yang melindunginya di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan tebusan itu dapat menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak.”

Syekh Maulana Muhammad Yusuf al Kandahwai dalam kitab “Muntakhab Hadits” menerangkan berdasarkan Tafsir Jalalain tentang kalimat “Dan tidak ada seorang akrab pun menanyakan temannya” maksudnya seorang tidak akan menanyakan kerabatnya karena masing-masing sangat sibuk memikirkan keadaan sendiri.

Dalam QS Ibrahim ayat 42-43 Allah berfirman. “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang golongan zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.”

Baca Juga :  Fraksi PDIP dan PKB Kritisi Usulan Dana Zakat untuk Makan Bergizi Gratis (MBG)

Syekh Maulana menerangkan menurut Tafsir Baidhawi tentang kalimat “Mata mereka terbelalak”. Yakni mata mereka terbuka lebar, tidak tetap pada posisinya semula karena ketakutan terhadap apa yang dilihatnya.

“Sedangkan mata mereka tidak berkedip kedip”.  Yakni tidak menoleh ke kanan ataupun ke kiri, dan mengarahkan pandangan matanya ke depan saja.

Tentang “Hati mereka kosong”. Yaitu hati mereka menjadi kosong melompong, tidak ada satu pikiran pun karena membuatnya rasa takut dan cemas. (Tafsir Ibnu Katsir).

Dalam QS Al-Araf ayat 8-9 Allah berfirman tentang siapa yang beruntung dan rugi pada hari kiamat.

“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran keadilan, maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” @fen/sumber: republika.co.id

Baca Berita Menarik Lainnya :