Search
Close this search box.

TAUSIAH: Tanda Dekatnya Kiamat Hilangnya Ilmu dan Tersebarnya Kebodohan

Ilustrasi./dok./net.

Bagikan :

VISI.NEWS – Sebagian tanda-tanda dekatnya hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tersebarnya kebodohan dan kedunguan. Apa yang dimaksud dengan diangkatnya ilmu?

Saat ini umat Islam banyak dirundung duka dengan ragam musibah termasuk merebaknya wabah dan wafatnya ulama dan orang-orang ‘alim. Kematian para ulama menjadi musibah besar bagi umat di zaman ini.

Terkait tanda-tanda Kiamat ini, Nabi صلى الله عليه وسلم telah mengabarkannya sejak 15 abad lalu. Beliau bersabda:

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ

“Di antara tanda-tanda kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.” (HR Al-Bukhari No 178, Muslim No 222)

Makna hilangnya ilmu adalah wafatnya para ulama dan ini menjadi indikasi pertanda kiamat semakin dekat. Sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:

إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً ، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري

“Sesungguhnya Allah Taala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan.” (HR Al-Bukhari)

Di riwayat lain, Nabi bersabda: “Kematian seorang alim itu adalah musibah yang tak tergantikan, lobang yang dapat ditambal. Wafatnya seorang alim bagaikan bintang yang padam. Bahkan meninggalnya satu suku (kampung) itu lebih ringan dari pada meninggalnya seorang ulama.” (HR At-Thabrani)

Imam Al-Ghazali dalam Kitabnya Ihya’ menyebutkan: “Kematian seribu orang ahli ibadah yang rajin salat malam dan puasa di siangnya itu tidak sebanding dengan kematian seorang ulama yang mengerti halal haramnya aturan Allah Taala (syariat)”.

Baca Juga :  Cak Imin Wakili Presiden Prabowo Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV

Para ulama salaf memberikan nasihat agar terhindar dari kebodohan yang dampaknya sangat besar.

Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan:

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.”
@fen/sumber: sidonews.com

Baca Berita Menarik Lainnya :