VISI.NEWS | BANDUNG – Pada tahun ini, Teater Keliling kembali membawa program spesial yaitu “Indonesian Folktales to the Next Level”. Dengan membawakan cerita rakyat daerah ke daerah lainnya harapan besarnya akan naik ke level yang lebih jauh lagi.
Ketidaktahuan generasi Z dan milenial terhadap cerita rakyat ini menjadi salah satu latar belakang program ini. Sehingga cerita-cerita rakyat dapat lebih mudah dikenali dan dicintai oleh khalayak.
Teater Keliling merupakan komunitas teater yang sudah berdiri sejak 1974, telah pentas lebih dari 1600 pementasan di seluruh Indonesia dan 11 negara di dunia. Selain itu, Teater Keliling juga mendapatkan banyak penghargaan dari MURI, Abdi Abadi FTI, Kompas Gramedia dan lainnya.
Pementasan kali ini, Teater Keliling akan membawakan cerita yang berjudul “Musical Calon Arang” ke 5 kota di Indonesia yaitu Bandung, Kudus, Madura, Makassar dan Toraja selama 15-24 September 2023. Bandung menjadi kota pertama dan telah diselenggarakan pada tanggal 15 pementasan Teater Keliling yang berkolaborasi dengan Teater Awal di Gedung Abdjan Soelaeman UIN SGD Bandung.
Calon Arang merupakan cerita rakyat yang berasal dari Bali dan Jawa pada abad ke-12, lalu diadaptasi ke drama musikal karya Dolfry Inda Suri dan disutradarai oleh Rudolf Puspa. Tokoh Ratna Manggali diperankan oleh Alia Wiendyaningrum sedangkan tokoh Empu Bahula dimainkan oleh Achmad Fadlan.
Kisah ini menceritakan Ratna Manggali gadis dari Calon Arang tak kunjung memiliki pelamar. Semua laki-laki di desanya tidak memiliki keberanian sebab ibunya suka menggunakan ilmu hitam.
Singkatnya, datanglah seorang pelamar Empu Bahula yakni utusan Raja Airlangga untuk segera menikahi Ratna Manggali. Sang Raja berharap pernikahan ini Calon Arang akan berhenti menebar penyakit di Desa Girah. Ratna Manggali dan Empu Bahula pun mikah dan mengadakan pesta besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam.
Keduanya merasa sangat senang dan bahagia. Setelah menikah, Empu Bahula mengatur stategi untuk mencuri kitab sihir milik Calon Arang.
Suatu hari, Empu Bahula pun berhasil mengambil kitab dan pergi jauh dari tempat ini. Kemudian kitab ini diserahkan kepada Empu Baradah dan berhasil menewaskan Calon Arang. Sejak kekalahannya, kehidupan masyarakat di Desa Girah menjadi lebih aman dan damai dari ancaman ilmu hitam.
@hayyanmasya