VISI.NEWS | BANDUNG – Bunda Literasi Kota Bandung, Aryatri Benarto (Teh Aya) meminta anak-anak muda untuk terus menggali cerita-cerita tentang Kota Bandung. “Banyak pesan penting di dalamnya untuk dijadikan pegangan hidup,” ujar Teh Aya dalam acara Bandung Kota Cerita Jilid II.
Pada acara yang dilaksanakan di MicroLibrary Babakansari Kiaracondong Kota Bandung, Sabtu 26 Juli 2025, Bandung Kota Cerita II mengusung tema “Jejak Budaya di Kota Kembang”. Siswa-siswa SD Babakansari dan masyarakat sekitar yang mengikuti acara mendapat suguhan kisah klasik berupa legenda Sangkuriang dari Duta Baca jabar, Alfath Fadillah.
Dalang Gen Z, Hazir Lukman dari Prisma Muda kemudian menampilkan Wayang Literasi dalam acara hasil kolaborasi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung dengan Prisma Muda Comunnity itu. “Jangan berhenti belajar samapai kapan pun. Ilmu bisa ada di mana saja, termasuk dalam cerita. Ambil yang positif-positifnya,” kata Teh Aya lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung, Dewi Kaniasari, S.Sos., M.A. menyebutkan bahwa kegiatan Bandung Kota Cerita ini akan berlanjut pada jilid-jilid berikutnya. Tujuan kegiatan, kata Dewi, adalah mengumpulkan cerita-cerita Kota Bandung menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal melalui pendekatan literasi dan cerita rakyat.
Dewi mengajak warga Kota Bandung untuk mengumpulkan kembali cerita-cerita tentang Kota Bandung. “Jadi, kalau ada Bapa-Ibu atau Akang- teteh yang memiliki cerita atau artefak apa pun tentang Kota Bandung, bisa berdiskusi dengan kami di kantor Jalan Seram nomor 2 Kota Bandung,” tuturnya.
Pengelola MicroLibrary Babakansari, Rd. Nonih Suarsih menyebutkan bahwa kegiatan literasi juga dapat membantu memperkaya khazanah budaya. “Kami ingin Kota Bandung menjadi kota yang tak hanya cerdas secara literasi tetapi juga kaya secara budaya, dan semuanya dimulai dari cerita!” ujar Nonih mengaskan.@TKS












