Oleh Idat Mustari
CINTA manusia tak akan abadi.
Cinta yang tak lengkang oleh waktu, hanya ada di lagu Kerispatih.
Ketika seseorang berkuasa, banyak orang mengerumuninya. Orang berebut mencium tangannya, mencintainya. Setelah kekuasaannya habis, tak bersisa, dilupakannya. “Jabatan anda, harta benda anda, atau kekuasaan atau kecerdasaan anda . Semua itu tidak ada yang abadi,” Arnold Schwarzenegger.
Namun sebagian orang atau mungkin juga kita, selama ini berusaha menggapai agar orang lain mencintai kita, tapi lupa bagaimana mencintai orang lain.
“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”.(HR. Bukhari dan Muslim ).
Ada orang yang dengan cintanya senang melihat orang lain memperoleh harta, kedudukan, dan kenikmatan dunia lainnya. Dengan cintanya tak ingin orang lain terus menerus jatuh ke lembah kegelapan.
Dengan cintanya berusaha menolong orang lain yang sedang kehausan di padang pasir, dengan cintanya menunjukan jalan orang yang sedang kebingungan. Dengan cintanya memperlakukan orang lain dengan baik, seperti dirinya ingin diperlakukan.
“Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya dia berperilaku kepada oranglain sebagaimana dia senang diperlakukan oleh orang lain”. (HR. Muslim).
Dan dengan cintanya berdoa dengan tulus dan ikhlas untuk orang lain, sedangkan yang didoakannya tak mengetahuinya. Orang yang seperti ini disebut manusia cinta. Semoga saja itu adalah kita.***
(Penulis, aktifis dan pemerhati sosial keagamaan)