VISI.NEWS – Penerapan sistem smart village di tengah kondisi pandemi Covid-19 di Pondok Pesantren Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil sapaan akrabnya, sistem tersebut sangat diperlukan dalam menjalankan sistem pendidikan supaya lebih mudah terutama di kondisi pandemi Covid-19 ini. Emil pun berharap sistem itu patut dicontoh oleh pesantren lainnya di Jawa Barat.
“Apa yang sudah dilakukan di Pondok Pesantren Suryalaya ini, patut menjadi contoh yang mesti ditiru oleh pesantren lainnya di Jawa Barat demi mewujudkan program Pesantren Juara,” kata Ridwan Kamil saat menghadiri acara Harlah ke-115 Ponpes Suryalaya, Tasikmalaya , Sabtu (5/9).
Emil mengatakan semua institusi harus fasih dunia digital, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, Smart Village sangat dibutuhkan. Seperti di Pesantren Suryalaya sistem kedigitalan dilakukan di tengah covid, dan semoga dilakukan juga oleh pesantren lainnya.
Program digitalisasi pesantren kata Emil, merupakan salah satu janji politiknya yang ditargetkan tahun ini bisa terealisasi dan diaplikasikan di semua ponpes yang ada di Jawa Barat. Dirinya pun menargetkan pengaplikasian digitalisasi pesantren tidak akan sebagian-sebagian, tapi akan diterapkan serentak secara keseluruhan di setiap ponpes se-Jabar.
“Saat ini janji politik itu sudah dibahas, mudah-mudahan tahun ini bisa selesai. Hal ini guna memberikan dukungan pesantren agar bisa sistematis dari berbagai bidang,” ucapnya.
Adapun dalam penerapannya, lanjut Emil, nanti akan dilakukan keseluruhan. Selain sistem pendidikannya akan memakai digitalisasi, pesantren juga akan mendapatkan sarana pendukung seperti infrastruktur dan kelengkapan sarana pendidikan lainnya.
Sehingga, alumni atau para santri pesantren nantinya akan sama statusnya dengan pelajar lulusan dari lembaga pendidikan reguler. Bahkan, terdapat kelebihan ilmu yang didapatkan dari pondok pesantren yakni pendidikan keagamaan secara mendalam.
“Semoga nantinya setelah digitalisasi pesantren bisa sistematis baik kurikulum, infrastruktur dan pendidikannya. Itu harapan kita,” ungkapnya.
Terpisah, Humas Ponpes Suryalaya, Iing Farid Khozin, mengaku penerapan digitalisasi pendidikan di pesantrennya yang bagian dari samrt village telah dimulai bertepatan dengan Harlah pesantrennya pada hari ini. Yakni, pengajaran atau pengajian di pesantrennya berbasis IT dengan disiarkan langsung melalui internet.
Sehingga, jemaah atau santri pesantrennya di daerah mana saja di Indonesia bisa mengikuti pengajaran sekaligus berinteraksi melalui sistem daring atau online. Pengajaran di pondok pesantren dikembangkan melalui IT seperti program Gubernur Jabar ini.
“Contoh utama adalah pesantren kami. Pengajian selalu disiarkan online supaya bisa diikuti oleh jemaah di mana pun berada. Ke depannya memang ini adalah modernisasi yang harus diikuti sesuai perkembangan zaman,” tegasnya. @arn