VISI.NEWS – Kementerian Kesehatan RI mengimbau warga mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi covid-19. Hal tersebut seiring dengan pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Hal tersebut disampaikan ketua Tim Kemenkes RI, Eza, SKM, M,Kes. saat menggelar rapat koordinasi pemicuan DBD di Aula Kantor Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/10).
Dikatakan Eza, cuaca ekstrem akhir-akhir ini merupakan musim pancaroba. Beberapa hari ini kecepatan angin dan intensitas hujan meningkat.
Pada musim pancaroba, berpotensi munculnya kasus DBD. Untuk itu jangan sampai kasus tersebut memperburuk situasi pandemi Covid-19. Sehingga masyarakat dianjurkan untuk secara rutin menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
“Kasus DBD di Kota Tasikmalaya cukup tinggi dan ini akan semakin memperburuk kondisi di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya.
Dia berharap dengan dilaksanakan kegiatan sosialisasi Picu DBD ini semua warga secara masif dan terencana selalu memberantas jentik dan sarang nyamuk.
Pemberantasan itu dilakukan di dalam maupun di luar rumah tempat tinggal masing-masing secara kontinyu. Harus ada komitmen dari seluruh lapisan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk agar masyarakat terbebas dari DBD.
“Terapkan 3M yakni menguras bak penampungan air, menyikat kamar mandi dan tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menutup tempat penampungan air sehingga tidak menjadi sarang nyamuk,” ujarnya.
Sementara itu dalam rapat koordinasi tersebut dihadiri juga oleh tim Dinkes Provinsi Jawa Barat, jajaran Muspika Cipedes, para lurah serta perwakilan RT, RW dan para kader Pos Yandu.
Kapolsek Indihiang, Kompol. H. Didik Rohim Hadi berharap dengan kunjungan tim Kemenkes RI bisa memunculkan kesadaran dari seluruh warga untuk menjaga pola hidup yang bersih dan sehat. Warga menjadi termotivasi untuk menjaga kebersihan baik di dalam maupun luar rumah, ungkapnya. @arn