VISI.NEWS | PAPUA – Kepala Penerangan Kodam XVIII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan bahwa dalam dua hari terahir pasukan TNI Yonif 305/Tkr di Kampung Sambili menuju Kampung Kusage berhasil membuat kawanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diubrak-abrik dan kocar-kacir setelah mencoba menyerang aparat TNI.
“Serangan KKB itu membuat warga resah khusunya di Kampung Sambili, Kampung Kusage dan Mamba Bawah,” ungkap Herman, Kamis (27/4/2023).
Sehari kemudian, katanya, KKB kembali berulah. Mereka menyerang Brimob di Kampung Bilogai, dibantu prajurit TNI yang berada dekat wilayah itu. “Ulah mereka ini ternyata membuat warga juga resah. KKB telah merusak kedamaian warga. Ketika TNI dan Brimob menghalau KKB, warga berduyun-duyun datang membantu mengusir KKB,” ungkapnya.
KKB pun berlarian ke dalam hutan menghindari serangan gabungan TNI/Polri dan warga Intan Jaya.
Konflik KKB bukan hanya dengan TNI/Polri, mereka juga berkonflik sesama KKB. Holem Uamang menjadi korban keganasan kelompok Lewis Kagoya. Holem Uamang dieksekusi, kamis 20 April lalu.
Juru bicara TPNPB OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka) Sebby Sanbom mengatakan, Lewis Kagoya menyampaikan pasukanya telah menembak mati Holem Uamang di Kampung Yulukoma.
Uamang merupakan anak buah Joni Botak dari Kodap III Kali Kopi Timika, sedangkan Lewis Kogoya merupakan staf Operasi Kodap VIII Intan, dibawah pimpinan Undius Kagoya
Pasukan Lewis Kagoya juga merampas senjata api beserta handy talky dan teropong milik Holem Uamang. Tuduhannya Holem Uamang disebut sebagai mata-mata TNI/Polri dan juga terlibat kematian Tokoh OPM Kelly Kwalik.
Provokasi pelajar
KKB juga memprovokasi pelajar SMP dan SMA dan memerintahkan mereka untuk menyerang prajurit TNI di pos maupun yang sedang melaksanakan operasi di Kabupaten Nduga Papua.
“Mereka tak hanya menggunakan anak-anak dan wanita, tetapi ternyata menggunakan juga para pelajar sebagai tameng dan pasukan untuk menyerang TNI/Polri ,” ujar Herman, Kamis (27/4/2023).
KKB ini menyambangi sekolah-sekolah dan mengajak para pelajar itu untuk menyerang TNI/Polri. Anak-anak diprovokasi tidak boleh sekolah, mereka dipaksa bergabung dengan KKB.
Jika menolak KKB tak segan menyakiti atau menghabisinya. Karenanya, Herman mengajak masyarakat tidak terprovokatif aksi KKB.
Karena sudah meresahkan inilah, belakangan ini muncul aksi melawan KKB dari kalangan sipil warga Papua. “Dukungan dari warga sangat diharapkan, oleh karena wilayah yang dikuasai KKB sangat susah dijangkau. Bahkan, pemerintah daerah setempat saja susah menjangkau wilayah tersebut,” jelas Herman.
Aksi KKB belakangan ini membuat resah warga. Karenanya aksi perlawanan rakyat Papua pun menyeruak. Kerap menjadikan anak-anak dan wanita sebagai tameng dan sanderanya, membuat gerakan anti KKB di warga Papua mulai bangkit.
Warga Intan Jaya dua hari terahir mengusir KKB dari wilayahnya. Menggunakan anak panah, tombak dan senjata lainnya mereka menghalau KKB. Nyali KKB ciut. Tungganglanggang berlari menghindari halauan warga.@mpa/net