Search
Close this search box.

Tragedi Banjir Bandang Sumatera Barat: 41 Nyawa Melayang, Pencarian Korban Terus Berlangsung

Bagikan :

VISI.NEWS | SUMBAR – Tragedi banjir bandang yang melanda Sumatera Barat telah menelan korban jiwa sebanyak 41 orang, dengan 17 lainnya masih dinyatakan hilang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.

Wilayah yang terdampak meliputi enam kecamatan di Kabupaten Agam, termasuk Sungai Pua, Canduang, dan IV Koto, serta wilayah di Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman. Banjir bandang ini dipicu oleh hujan lebat yang menyebabkan aliran lahar dingin dari lereng Gunung Marapi.

Kerusakan infrastruktur cukup parah, dengan laporan 37.265 unit rumah terdampak, 666 rumah rusak, 3 unit rumah hanyut, 26 unit jembatan rusak, 45 unit tempat ibadah terendam, dan 25 unit sekolah terendam. Selain itu, terdapat 16 korban luka dari Kecamatan Canduang, Sungai Pua, dan IV Koto di Kabupaten Agam.

Penyebab utama banjir bandang ini adalah kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan pembangunan yang tidak terkontrol. Hujan lebat yang terjadi pada 11 Mei 2024 telah memicu lahar hujan dari endapan material hasil erupsi Gunung Marapi yang terendapkan di lereng-lereng.

Pemerintah setempat dan tim SAR mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta BPBD setempat. BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan berlangsung di Sumatera Barat hingga 22 Mei 2024.

@warman

 

Baca Berita Menarik Lainnya :