VISI.NEWS | PALEMBANG – Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Riset, Hasanuddin Ali, mengungkapkan berbagai peningkatan layanan yang telah dicapai Kementerian Agama di era kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Men. Dalam acara “Pilot Marketing Flying in Turbulence” yang diselenggarakan oleh Markplus Institute di Hotel Aryaduta Palembang, kamis (8/8/2024). Hasanuddin memaparkan beberapa inovasi yang telah diterapkan untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Transformasi pertama yang disampaikan Hasanuddin adalah pengenalan aplikasi Pusaka sebagai pusat layanan digital Kementerian Agama. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan keagamaan, seperti pendaftaran haji, nikah, sekolah, hingga pencarian doa untuk berbagai agama. “Dengan aplikasi Pusaka, semua layanan keagamaan dapat diakses dengan mudah melalui satu platform. Aplikasi ini tersedia di Playstore untuk pengguna Android dan Appstore untuk pengguna iOS,” jelas Hasanuddin.
Selanjutnya, Hasanuddin menjelaskan perbaikan sarana prasarana dan pelatihan sumber daya manusia di Kantor Urusan Agama (KUA). KUA yang merupakan etalase layanan Kementerian Agama di tingkat kecamatan kini memiliki standar layanan yang lebih baik. “Kita perbaiki sarana prasarananya, kita perbaiki standar layanannya, kita latih SDM KUA di daerah agar mampu memberikan layanan yang lebih baik dan ramah,” tambahnya.
Kemudian, Kementerian Agama juga mempermudah dan mempercepat proses sertifikasi halal, terutama bagi kalangan usaha kecil dan menengah (UMKM). “Proses pendaftaran sertifikasi halal kini lebih mudah dan cepat, berbeda dengan sebelumnya yang masih berbelit-belit. Semua ditangani langsung oleh Kementerian Agama tanpa melalui lembaga lain,” ujar Hasanuddin.
Peningkatan layanan transportasi, akomodasi, dan konsumsi bagi jemaah haji juga menjadi fokus di era Gus Men. Setiap tahun, pemerintah memberangkatkan lebih dari 200 ribu jemaah haji ke Tanah Suci. “Kami pastikan mereka mendapatkan layanan terbaik mulai dari penginapan, transportasi, makanan, hingga layanan ibadah lainnya. Untuk pertama kali dalam sejarah, jemaah haji Indonesia mendapatkan makan tiga kali sehari dengan total 17 juta box makanan selama di Tanah Suci,” terang Hasanuddin.
BACA JUGA : Kementerian Agama Raih Opini WTP untuk Ketiga Kalinya, Bukti Keberhasilan Good Governance Gus Men Yaqut
Selain itu, Kementerian Agama meluncurkan aplikasi Kawal Haji untuk mempercepat respons terhadap keluhan jemaah. “Dengan aplikasi ini, jemaah dapat menyampaikan keluhan dan informasi secara langsung sehingga dapat ditangani dengan cepat oleh petugas haji,” jelasnya.
Terakhir, Kementerian Agama juga memberikan pelatihan dan modal bisnis untuk pesantren. “Kami melakukan pelatihan bisnis, keuangan, pemasaran, serta memberikan modal usaha kepada pesantren agar mereka memiliki unit usaha yang dapat mendanai operasional pesantren,” ungkap Hasanuddin.
Transformasi yang dilakukan oleh Kementerian Agama di era Gus Men ini diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan keagamaan di Indonesia.
@rizalkoswara