VISI.NEWS – Truk pengangkut galian tanah yang melintasi sepanjang Jalan Bojongkunci, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung Jawa Barat, dikeluhkan warga dan pengguna jalan yang melintas.
Pantauan VISI.NEWS di lapangan, ada beberapa truk pengangkut tanah “ngantri” melintasi Jalan Bojongkunci. Kondisi ini membuat arus lalulintas jadi tersendat.
Selain itu, kondisi yang terjadi juga membuat tanah banyak berjatuhan dan tanahnya yang telah kering kemudian tertiup angin membuat mata warga dan pengguna jalan menjadi pedih.
Salah seorang pengguna jalan yang tengah melintas, Jajang Herman, warga Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, mengatakan, hampir setiap hari dia melintasi kawasan Jalan Bojongkunci dan antrean truk itu kerap menganggu laju arus lalu lintas.
Kalau cuaca cerah, kata Jajang, debu yang berasal dari tanah tersebut membuat mata menjadi pedih.
“Jikalau hujan, jalan menjadi licin dan sangat membahayakan,” keluh Jajang kepada VISI.NEWS di lokasi, Senin (7/9).
Menurut dia, pekerjaan galian di sepanjang sungai yang berada di kawasan ini jelas merugikan pengguna jalan dan warga sekitar.
“Dampaknya sangat jelas. Selain merugikan pengguna jalan dan warga sekitar, juga sangat membahayakan. Kalau bisa, operasionalnya malam hari,” harapnya.
Di tempat yang sama Asep Herman warga sekitar juga mengeluhkan kondisi yang terjadi. Kata ia, iring-iringan truk ini dari pagi sampai sore hari.
“Ini truk pengangkut tanah dari galian sungai Cisangkuy. Perihal kompensasi kepada warga, lebih baik tanyakan langsung kepada pemerintah Desa. Biar jelas, warga dan wilayah mana saja yang mendapat kompensasinya,” pungkasnya. @yus