VISI.NEWS | TAIWAN – Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) semakin memperketat kebijakan produksi chip AI untuk perusahaan desainer chip asal China. Kini, TSMC tidak akan melayani pesanan chip dengan proses fabrikasi 16nm ke bawah tanpa izin khusus dari pemerintah Amerika Serikat.
Perusahaan desainer chip fabless di China tetap dapat memesan chip dengan fabrikasi tersebut, tetapi hanya melalui fasilitas Outsourced Semiconductor Assembly and Test (OSAT) yang telah mendapat izin dari pemerintah AS.
Selain pembatasan proses fabrikasi, aturan lain dari Amerika Serikat melarang ekspor chip dengan jumlah transistor lebih dari 30 miliar dan fabrikasi 16nm ke bawah, kecuali pengembang memiliki lisensi khusus.
Sebagai perbandingan, GPU Nvidia H800 yang digunakan oleh DeepSeek R1 dibuat dengan proses 4nm dan memiliki 80 miliar transistor per chipnya. Hal ini membuat DeepSeek harus memiliki izin khusus untuk mendapatkan tambahan GPU tersebut.
Namun, DeepSeek diketahui tidak memiliki lisensi tersebut, sehingga muncul dugaan bahwa perusahaan itu menggunakan pihak ketiga asal Singapura untuk memperoleh GPU Nvidia H800. Praktik ini kini sedang diselidiki oleh FBI dan Pemerintah Amerika Serikat.
Langkah pembatasan chip oleh TSMC bukan yang pertama kali. Pada November 2024, TSMC menghentikan pengiriman chip AI ke konsumen China atas permintaan pemerintah AS setelah ditemukan bahwa prosesor Huawei menggunakan chip buatan TSMC.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya AS dan sekutunya untuk membatasi kemampuan China dalam mengembangkan teknologi berbasis AI yang dianggap dapat berpengaruh pada keamanan nasional serta dominasi teknologi global. @ffr