VISI.NEWS | BANDUNG – Seorang wisatawan merasa dirugikan karena dikenakan tarif ojek yang lebih mahal dari kesepakatan awal di kawasan wisata Gunung Bromo. Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang dibagikan oleh akun TikTok @Fbrdira pada Minggu, 26 Mei 2024, wisatawan tersebut mengeluh bahwa ojek meminta ongkos lebih mahal dari kesepakatan awal.
Menurut laporan lain, belum ada aturan baku mengenai tarif ojek di Bromo. Belum diketahui secara pasti di mana lokasi kejadian persisnya, dan oknum ojek masih dalam pencarian3. Kasus ini mencoreng nama wisata Bromo dan mengungkap sisi lain yaitu tidak adanya paguyuban ojek Bromo. Hal ini memicu sering terjadi masalah ojek Bromo.
Sebelum naik ojek, wisatawan tersebut mengaku sudah tawar-menawar harga. Hasil dari tawar-menawar itu menyepakati harga setiap ojek Rp200 ribu membawa dua penumpang. Namun, setelah selesai menggunakan jasa ojek tersebut, oknum tukang ojek di kawasan Bromo ini justru meminta tambahan tarif hingga Rp 400 ribu.
Camat Tosari, Hendi Candra Wijaya, mengaku telah mengetahui video viral itu, dan sedang dalam proses pencarian. Menurutnya, mencari oknum pelaku jasa ojek ini lebih susah dibanding jasa wisata lain. Sehingga pihaknya juga meminta bantuan Forum Komunikasi Pariwisata di Tosari.
@shintadewip