Search
Close this search box.

USWAH: Semangat Ibnu Batutah Berhaji Naik Unta

Semangat Ibnu Batutah berhaji naik unta./ilustrasi./republika.co.id

Bagikan :

VISI.NEWS – Semangat untuk bisa pergi ke Tanah Suci berhaji atau umrah terjadi kepada umat Islam sekarang ini. Umat Islam dahulu juga begitu menginginkan bisa sampai ke negeri kelahiran Nabi Muhammad saw. tersebut meski minim perbekalan.

Minimnya perbekalan menuju Tanah Suci pernah dilalui Ibnu Batutah. Semangat pemilik nama Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al Lawati Al-Tanji mampu menembus batas, ruang, dan waktu demi sampai ke Baitullah.

Perjuangan Batutah mesti menjadi motivasi bagi siapa saja yang ingin mencapai Tanah Suci, meski memiliki perbekalan tak banyak, namun dengan tekad kuat dan ikhlas minta pertolongan Allah, pasti akan sampai ke Tanah Hizaj.

Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al Lawati Al-Tanji dilahirkan di Maroko Afrika Utara pada 24 Februari 1304 M.

Pemuda dengan sebutan Ibnu Batutah ini berjuang untuk memenuhi panggilan Allah ke Mekah.

“Di kemudian hari ia dikenal bukan hanya sebagai peziarah Kakbah, tetapi seorang penjelajah dunia, termasuk menjelajahi Indonesia luar biasa kan,” kata Firmansyah Dimmy dalam bukunya “Cara Mudah Menuju Mekah”.

Firmansyah mengatakan, menurut catatan sejarah awal penjelajahan dunianya adalah ketika Batutah pergi menunaikan ibadah haji pada usia kurang dari 21 tahun.

Ibnu Batutah mengawali perjalanan haji pada 14 Juni 1325 Masehi dengan naik unta.

“Menempuh jarak ribuan kilometer menuju Tanah Suci Mekah,” katanya.

Dalam perjalanan menuju Tanah Suci Mekah itu, pengalaman Ibnu Batutah tidaklah mulus. Ia mengalami beberapa kesulitan karena perbekalannya dirampok, namun dengan tekad yang membaja, tidak membuat Batutah balik kanan pergi ke negerinya di Maroko untuk mengakhiri ekspedisinya menuju Mekah.

“Karena di tengah perjalanan dirampok, pemuda Maroko ini meneruskan perjalanannya dengan berjalan kaki,” katanya.

Baca Juga :  Viral Pemotor Dipalak Petugas Tol Tomang karena Salah Jalan, Pelaku Ditangkap

Lalu, 10 bulan kemudian tepatnya pada 15 April tahu 1326 Masehi, Batutah tiba di Iskandariyah, Mesir, dan memperoleh bantuan dari Sultan Mesir berupa uang dan hadiah untuk melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci. Dalam perjalanannya ia juga sempat tersesat menemui jalan buntu di bibir sebuah tebing pantai.

“Dengan pantang menyerah, beliau kembali ke Mesir dan melanjutkan perjalanan ke Mekah melalui Gaza Jerusalem, Hamamah, dan Damaskus,” katanya.

Pascamenerima bantuan dari Sultan Mesir, penderitaan Ibnu Batutah tidak begitu saja selesai menimpa dirinya. Ketika itu, dia masih harus merasakan ekstremnya cuaca selama perjalanan menuju Mekah.

Dia juga merasakan ganasnya badai gurun. Namun, berkat daya juang dan keyakinan yang teguh, setelah menghabiskan waktu ratusan hari, akhirnya Ibnu Batutah sampai juga di hadapan Kakbah yang menjadi impiannya selama ini. Subhanallah. @fen/sumber: republika.co.id.

Baca Berita Menarik Lainnya :