VISI.NEWS – Derek Chauvin (44), perwira polisi Minneapolis Amerika Serikat (AS) yang melakukan tindakan berlebihan dengan berlutut di leher seorang tersangka warga kulit hitam merupakan seorang veteran. Selama bertugas tercatat tiga kali melakukan insiden penembakan, satu di antaranya fatal, dan hampir mendapat 20 pengaduan.
Derek Chauvin juga jadi objek penyelidikan federal setelah terlihat dalam rekaman video ponsel menindih leher George Floyd’s (46) dengan lututnya selama hampir delapan menit saat Floyd ditangkap atas dugaan menyerahkan tagihan palsu.
Floyd, dalam video terdengar mengeluh tidak bisa bernapas, dan dinyatakan meninggal malam itu.
Informasi yang dihimpun, penangkapan terjadap Floyd’s diduga berawal saat polisi menerima laporan terkait dugaan Floyd menggunakan uang palsu untuk membayar. Kemudian polisi yang melakukan pengejaran meminta Floyd untuk keluar dari mobil.
Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (29/5), berdasarkan catatan Dewan Kota Minneapolis, Chauvin bekerja sebagai penjaga di sebuah klub malam Latin di pusat kota. Dia berada di antara sekelompok enam petugas yang menembaki seorang tersangka pelaku penikaman pada 2006 setelah pengejaran yang berakhir saat tersangka mengeluarkan sebuah senapan ke arah mereka.
Tersangka, Wayne Reyes, dipukul beberapa kali dan meninggal. Hakim memutuskan penggunaan kekerasan dapat dibenarkan.
Dua tahun kemudian, Chauvin menembak Ira Latrell Toles ketika menangani perselisihan domestik.
Menurut akun St Paul Pioneer Press tentang insiden itu, seorang operator 911 menerima telepon dari sebuah apartemen dan mendengar seorang perempuan berteriak agar seseorang berhenti memukulnya. Chauvin dan petugas lainnya tiba tepat saat Toles mengunci diri di kamar mandi.
Chauvin memaksa masuk ke kamar mandi. Toles merebut pistol Chauvin dan Chauvin menembaknya dua kali di perut. Toles selamat dan didakwa dengan dua tuduhan.
Chauvin juga di antara sekelompok perwira lima pada 2011 yang mengejar Leroy Martinez di sebuah kompleks perumahan setelah mereka melihatnya berlari dengan pistol.
Salah satu petugas, Terry Nutter, menembak Martinez di badan. Martinez selamat. Semua petugas dibebastugaskan selama beberapa waktu tetapi dibebaskan dari kesalahan, dengan Kepala Polisi Timothy Dolan mengatakan mereka bertindak “dengan tepat dan berani”.@mpa