VISI.NEWS | KALIMANTAN – Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan sebuah ambulans disetop saat iring-iringan rombongan Presiden Joko Widodo melintas di Sampit, Kalimantan Tengah. Insiden ini menuai kecaman dan kritik luas dari masyarakat.
Dalam keterangan resminya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengungkapkan permintaan maaf atas kejadian tersebut. “Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut dan akan selalu mengingat kembali kepada semua jajaran pengamanan,” ujar Yusuf.
Yusuf menegaskan bahwa menurut Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disepakati, rombongan Presiden seharusnya memberi prioritas kepada ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran. “SOP kami sangat jelas bahwa ambulans harus diberikan prioritas utama dalam hal akses jalan, tidak boleh dihambat,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa praktik ini sudah sering dilakukan oleh jajaran keamanan presiden, di mana rombongan presiden akan menepi atau disalip saat ada ambulans yang melintas. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan prioritas akses bagi kendaraan darurat.
Kritik terhadap insiden ini terus berkembang di media sosial, dengan banyak kalangan menuntut penegakan SOP yang lebih ketat untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di jalan raya.
Ini adalah situasi yang terus berkembang dan kami akan terus memberitahukan Anda tentang peristiwa ini secara real-time.
@maulana