Search
Close this search box.

VISI | Hasad

Bagikan :

Oleh Aep S Abdullah

HASAD itu dilarang oleh Alloh SWT. Artinya, kalau dilakukan melawan laranganNya. Setiap perbuatan terlarang, dan tercela dituntut syar’i untuk ditinggalkan. Dalilnya banyak, tegas dan pasti, serta diikuti dengan acaman hukuman bagi pelakunya, dan imbalan bagi orang yang meninggalkannya.

Hasad itu haram. Haram sendiri kalau diterjemahkan berarti suci, karena manusia itu suci, maka Alloh melarang manusia berbuat hal yang berdosa yang akan merusak kesucian manusia itu sendiri.

Sifat Hasad itu merupakan rasa benci di dalam hati terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian muncul upaya menghasut orang-orang agar nikmat itu hilang atau berpindah kepadanya. Hasad ini hukumnya haram karena dapat merugikan orang lain.

Hasad itu menunjukan jiwa yang kerdil. Misalnya, dalam forum resmi ia tidak bicara atau menyanggah apa yang dibicarakan. Di grup media sosial (medsos) ia tidak berani secara terbuka beradu argumentasi. Tapi, di belakang ia menghasut orang-orang.

Seusai acara di forum ia menghasut orang-orang untuk tidak mempercayai apa yang disampaikan dan telah disepakati. Penghasut biasanya mempengaruhi orang-orang yang mudah dihasut, mudah dipengaruhi. Penghasut akan senang kalau hasutannya berhasil mempengaruhi orang-orang untuk bertindak melawan. Ia sendiri biasanya menghilang.

Jelang Pemilu kadang kita tidak terasa masuk jebakan Hasad. Sifat ini bisa menimpa kepada siapapun baik itu para politisi, pendukungnya, akademisi, cendekiawan, ustad  atau kiai, juga profesi-profesi lainnya. Menjelekan lawan politik tapi di depan orangnya kita bersikap munafik.

Menurut David J Schwartz, penulis buku best seller “Berfikir dan Berjiwa Besar” ada beberapa cara saat berhadapan dengan penghasut.

Schwartz mengingatkan agar jangan biarkan penghasut mempengaruhi pikiran kita. Katanya, “Ingatlah bahwa kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir positif, kita akan merasa positif. Jika kita berpikir negatif, kita akan merasa negatif”.

Baca Juga :  "Bedaskeun Bonsai": Tumbuhkan Semangat Masyarakat Mencintai Alam dan Lingkungan Hidup

Jadi, jangan biarkan penghasut membuat kita berpikir negatif tentang diri kita sendiri atau tujuan kita.

Dia juga mengingatkan agar jangan terlibat dalam perdebatan atau argumen dengan penghasut. Ini hanya akan membuang-buang waktu dan energi. Sebaliknya, abaikan mereka atau berikan jawaban singkat dan sopan. Tunjukkan bahwa kita tidak peduli dengan pendapat mereka dan bahwa kita memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan.

Cari dukungan dari orang-orang yang mendukung kita. Bergabunglah dengan orang-orang yang memiliki visi dan tujuan yang sama dengan kita. Orang-orang ini akan memberi kita motivasi, inspirasi, dan saran yang berguna. Mereka juga akan membantu kita mengatasi tantangan dan hambatan yang kita hadapi.

Schwartz juga menyarankan untuk menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Tunjukkan kepada penghasut bahwa kita dapat mencapai apa yang kita inginkan dengan kerja keras, kreativitas, dan kepercayaan diri. Jangan sombong atau pamer, tetapi berikan nilai tambah bagi orang lain dengan keterampilan dan pengetahuan kita. Dengan begitu, akan mendapatkan penghargaan dan hormat dari orang lain, termasuk penghasut.***

Baca Berita Menarik Lainnya :