VISI.NEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyoroti rendahnya cakupan wilayah yang aktif melakukan pemilahan sampah di Kota Bandung. Hingga pertengahan April 2025, hanya sekitar 30 persen kawasan di Bandung yang telah memisahkan sampah organik dan nonorganik.
Hal itu ia sampaikan saat melakukan pemantauan langsung di sekitar Alun-alun dan Pendopo Kota Bandung, Kamis (18/4/2025). Farhan menekankan pentingnya konsistensi program unggulan kota, ‘Sampah Hari Ini Habis Hari Ini’, sebagai solusi penanganan sampah harian yang kian mendesak.
“Idealnya kita punya sistem pengambilan sampah organik dan nonorganik secara terpisah. Tapi ini proses panjang. Saat ini baru kurang dari 30 persen wilayah Bandung yang sudah menerapkan kawasan bebas sampah,” ujar Farhan.
Program ‘Sampah Hari Ini Habis Hari Ini‘ bertujuan agar sampah warga dapat langsung diolah pada hari yang sama, tanpa dibiarkan menumpuk. Namun, menurut Farhan, penerapan program ini membutuhkan dukungan menyeluruh dari sisi edukasi masyarakat hingga penguatan infrastruktur kota.
“Harus ada dua fasilitas penting. Pertama, fasilitas pengolahan sampah organik seperti maggot atau kompos. Kedua, fasilitas daur ulang untuk sampah nonorganik. Ini sedang kami siapkan bertahap,” jelasnya.
Farhan menambahkan, Pemkot Bandung tidak ingin memberikan harapan palsu kepada warga, melainkan berupaya membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
“Kami tidak mau bilang ‘besok pasti beres’. Tapi kami sedang kerja serius. Program ini harus sesuai dengan tata kelola yang baik. Ikuti aturan, edukasi masyarakat, dan bangun sistemnya,” tegasnya. @ffr