Search
Close this search box.

Wanoja Sunda Laksanakan Panen Perdana Padi Anti Stunting di Kabupaten Bandung

Kadis Pertanian Kabupaten Bandung Hj. Ning Ning Hendarsyah M.Si., mewakili Wanoja Sunda menyerahkan bansos kepada salah satu warga Ciherang usai panen perdana padi anti stunting di Ciherang, Banjaran Sabtu (8/4/2023). /visi.news/ist

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Sejumlah tokoh wanoja Sunda, hadir dalam acara panen perdana padi anti stunting di Ciherang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Sabtu (8/4/2023). Para tokoh wanoja hebat itu adalah Dra. Hj. Eni Sumarni, M.kes. (Anggota DPD RI Dapil Jawa Barat), Prof. Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt (GuruBesar Unpad/Direktur Utama Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) yang merupakan peraih penghargaan “Inspiring Women Award 2021” dari Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLPI), Dr. Nina Kurnia Hikmawati, S.E., M.Si., Sekretaris Jendral Pokja Agraria Gerakan Pilihan Sunda/Dosen Unikom/Profesional, Pendaki Gunung dan Pejalan Spiritual, Dr. Isye Nuriyah Agindawati, S.H., M.Kn., M.H. Selain itu Widyaiswara Madya Balitbang SDM Provinsi Jawa Barat/Pakar Keuangan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Hj. Ningning Hendasah, M.Si., Anggota DPRD kabupaten Bandung Hj. Eti Mulyati, S.Ip., dan dokter spesialisasi mikrobiologi/Aktivis Anti Stunting) dr. Rina Adelin, Sp.M.K., M.Kes, ABARM, FARM. Mereka juga tergabung dalam Pokja Agraria Gerakan Pilihan Sunda (PAGPS) terus melakukan inovasi dan mengikuti perkembangan pemuliaan padi baik melalui pengembangan varietas, uji varietas, dan uji coba sistem tanam.

Keuletan Ketua Pokja Agraria Gerakan Pilihan Sunda H. Endang Suleaman (HES) sebagai
petani senior yang telah belajar pertanian terutama padi di beberapa negara. Dalam keterangan persnya, HES yang pada tahun 2021-
2023 telah menghasilkan “Pare Gerpis” 01 dan 02 yang setara padi Ciherang dan Pandanwangi, serta uji coba sistem tanam Salibu dengan sistem Hatzon (Hazairin Anton), sistem tanam banyak bibit yang membuat hasil pertanian padi di lahan 13 Ha ini lebih unggul dari rata-rata produksi nasional, yaitu 9-11 Ton/Ha.

Pokja Agraria Gerakan Pilihan Sunda melakukan acara yang lebih bersifat internal yaitu : “Panen Perdana Padi Anti Stunting (VUB Inpari Nutri Zinc).

Baca Juga :  Anggota Dewan Ini Apresiasi Atlet Kabupaten Bandung yang Torehkan Prestasi di PON XXI Aceh-Medan 2024

Menurut Hj Eni Sumarni M.Kes., Gerakan Pilihan Sunda sengaja mengajak para wanoja sunda hebat, berkolaborasi turun ke sawah dan bersinergi dalam pencegahan dan penanganan masalah stunting, ” Karena masalah stunting merupakan masalah dunia, nasional, dan Jawa Barat yang sangat penting serta fundamental
dalam membangun kemajuan bangsa,” katanya.

Hal ini lanjutnya, dimulai dari hal pokok yaitu ibu, anak, keluarga dan
kesejahteraan masyarakat serta keadilan sosial.

Stunting, katanya, persoalan serius di Indonesia dan Jawa Barat.
Negara dan bangsa Indonesia pada proklamasi ke-77 menuju dirgahayu ke-78 (2023) merupakan
negara yang memiliki standar negara kronis stunting menurut standar WHO, yaitu mempunyai
tingkat prevalensi di atas 20 Persen.

“Menurut World Health Organization (WHO) saat ini 2
miliar orang warga dunia mengalami kasus stunting. Kementrian kesehatan mengumumkan
hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Nasional BKKBN, Rabu (25/1/2023). Disitu disebutkan
prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 % (5,33 juta balita) di tahun 2021 menjadi 21,6
% di tahun 2022. Tahun 2024 ditargetkan prevalensi stunting hanya menjadi 14 persen,
yaitu turun 3-3,5 persen/tahun berdasarkan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional) dan Peraturan Presiden 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistic, integrative, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkornisasi diantara pemangku kepentingan. Perpres 72 tahun 2021 ini merupakan pengganti Peraturan Presiden,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Hj. Ning Ning Hendarsyah M.Si., mengatakan, di Kabupaten Bandung untuk verietas infari nutri zinc ini pada tahun 2022 sekitar 580 hektar. “Mudah-mudahan saja pada tahun 2023, kami mengusulkan 500 hektar untuk varietas inpari nutri zinc ini dapat direalisasikan,” harap Ning Ning.@aph

Baca Berita Menarik Lainnya :