Waspada Hepatitis Akut, Pemkot Bandung Ajak Warga Jaga Pola Hidup Sehat

Editor Terkait penyakit hepatitis akut, Pemkot Bandung mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat./via bandung.go.id/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | KOTA BANDUNG – Badan kesehatan dunia (WHO) menerima laporan terjadinya penyakit hepatitis akut yang tidak diketahui di Inggris Raya, 5 April 2022 lalu.

Merespons hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat.

Melalui surat edaran (SE) yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Bandung, ada empat hal yang perlu dilakukan masyarakat sebagai upaya antisipasi saat menghadapi situasi yang tidak diinginkan.

Pertama, dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, tidak melakukan kontak dengan orang sakit, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, jika memiliki gejala hepatitis (sakit kuning, sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, buang air kecil dengan warna seperti teh pekat, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran), segera periksa ke dokter.

Anda juga perlu memantau perkembangan informasi mengenai hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya di kanal resmi pemerintah (Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan), serta jangan ragu melapor ke puskesmas apabila menemui orang yang mengalami gejala penyakit hepatitis.

Sebagai informasi, pada 5 April 2022 telah dilaporkan 10 kasus hepatitis yang tidak diketahui etiologi atau penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiology). Kasus ini menyerang anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun sepanjang periode Januari hingga Maret 2022.

Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 hingga 16 tahun.

Lebih lanjut lagi, 17 anak di antaranya (10 persen dari keseluruhan) memerlukan transpalansi hati. Satu di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga :  Trauma Healing untuk para Korban Bom Bunuh Diri Polsekta Astanaanyar

Adapun gejala klinis yang teridentifikasi ialah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom kuning akut (jaundice), dan gejala gastrointestinal (nyeri perut, diare, dan muntah-muntah).

Pada sebagian besar kasus, tidak ditemukan adanya gejala demam. Dan penyebab dari penyakit ini belum diketahui. @fen

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

Ridwan Kamil Sapa Wisatawan dan Laporkan Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2022 Menurun

Ming Mei 8 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | KABUPATEN GARUT – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyapa wisatawan saat memantau arus balik Lebaran 2022 di Pos Limbangan Kabupaten Garut, Jumat (6/5/2022). Salah satu wisatawan asal Cigondewah, Kota Bandung, Rifki Ramdani, bercerita bahwa ia bersama keluarga sudah berwisata di Pangandaran. “Kami dari Pangandaran bakda magrib kemarin, […]