VISI.NEWS | BANDUNG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan wilayah Pulau Jawa mulai memasuki musim kemarau menjelang akhir periode Mei 2024. BNPB mengingatkan waspada potensi kekeringan, sehingga tak terjadi seperti tahun lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam Disaster Briefing, mengatakan bahwa di wilayah Jawa tidak ada tutupan awan hujan sehingga relatif terbuka terhadap sinar matahari langsung. Selain Jawa, wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga relatif tidak ada tutupan awan hujan.
Dalam dua minggu terakhir, wilayah Jawa sudah jarang turun hujan. Intensitas hujan yang rendah di wilayah Pulau Jawa sejalan dengan kejadian bencana yang berkurang cukup signifikan.
Di wilayah lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, memprediksi Bandung memasuki musim kemarau dari Mei hingga September 2024. Meski sewaktu-waktu hujan turun, namun pihaknya mulai melakukan antisipasi potensi ancaman kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan (karhutla).
Memasuki musim kemarau, potensi kesulitan untuk mendapatkan air bersih bisa saja terjadi di Kota Semarang. Hal itu perlu diantisipasi oleh masyarakat maupun pemerintah.
Sebagian besar wilayah di Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. Kawasan Surabaya Raya bahkan sudah memasuki musim kemarau pada akhir April.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan (karhutla) yang mungkin terjadi selama musim kemarau.
Saat terjadi bencana kekeringan, ada langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan, yakni:
- Membuat sumur bor untuk mendapatkan air.
- Menyediakan air bersih dengan mobil tangki yang sudah disediakan oleh dinas terkait.
- Melakukan penyemaian hujan buatan di daerah tangkapan hujan.
- Menyediakan pompa air.
- Melakukan pengaturan pemberian air untuk pertanian secara darurat1
Harap selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan (karhutla) yang mungkin terjadi selama musim kemarau. Selalu bijak dalam melakukan pembakaran sampah di sekitar lingkungan.
@shinta dewi p