VISI.NEWS | KAB. BANDUNG – Website pelayanan publik milik Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung dinilai belum berjalan optimal oleh sejumlah warga. Beberapa keluhan yang muncul di antaranya terkait lambatnya akses website, tampilan yang kurang ramah pengguna, serta fitur layanan yang tidak berfungsi dengan baik.
Berdasarkan data yang dihimpun (11 April – 17 Mei 2025) serta laporan masyarakat, website yang seharusnya menjadi sarana memudahkan layanan pajak daerah seperti pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan, hingga pengajuan pengaduan, sering kali mengalami kendala teknis.
Beberapa pengguna mengaku kesulitan mengakses halaman layanan yang dituju, bahkan website kerap tidak dapat diakses di jam-jam tertentu.
“Website-nya lambat sekali, kadang error saat cek tagihan PBB. Kalau bisa diperbaiki agar kami tidak perlu ke kantor Bapenda langsung,” ujar Rina (34), warga Kecamatan Ciparay.
“Betul, susah di akses. Harusnya bisa kita cari tahu dulu di website pelayanan, jadi jangan apa-apa harus selalu ke kantor di Soreang, kan waktu jauh juga,” ucap Rahmat (49) warga Pacet.
Selain itu, tampilan website dinilai kurang responsif saat dibuka melalui perangkat mobile. Padahal, mayoritas masyarakat kini lebih mengandalkan smartphone untuk mengakses layanan online.
Permasalahan tersebut terjadi akibat kurangnya pembaruan infrastruktur serta minimnya perhatian pada aspek User Experience (UX) dalam pengembangan website pelayanan publik.
Pentingnya peningkatan keamanan data dan penggunaan protokol SSL/TLS untuk melindungi data masyarakat yang mengakses layanan.
Sebab, banyak di masyarakat yang sudah cerdas dan mengetahui bahwa pengelolaan website dan lain-lain ada anggaranya, mulai dari perbulan atau pertahun.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bapenda Kabupaten Bandung belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan masyarakat tersebut.
Sementara kami telah berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Bapenda, Akhmad Djohara melalui pesan singkat. @gvr
