Search
Close this search box.

Yang Menarik dari Asia Afrika Festival 2025: Bayar Pakai Sampah

Acara Great Bandung kembali hadir dengan Bazar Bayar Pakai Sampah di halaman Balai Kota Bandung, Sabtu (18/10/2025). /visi.news/humas

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Kota Bandung kembali diramaikan dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lingkungan dalam gelaran Asia Afrika Festival 2025, Sabtu (18/10/2025). Salah satu sorotan utama datang dari halaman Balai Kota Bandung, tempat berlangsungnya Great Bandung: Bazar Bayar Pakai Sampah, sebuah kegiatan unik yang menukar sampah terpilah dengan kebutuhan sehari-hari.

Memasuki tahun keempat penyelenggaraannya, kegiatan ini telah menjelma menjadi ajang edukatif sekaligus menyenangkan. Ketua Great Bandung, Kiki Wirianti Sugata, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan Pemkot Bandung untuk menumbuhkan kesadaran dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Konsepnya sederhana namun berdampak: warga membawa sampah terpilah—mulai dari kaca, logam, plastik, hingga kertas—yang kemudian ditimbang dan dikonversi menjadi voucher belanja. Uniknya, kali ini setiap voucher mendapatkan bonus tambahan 50 persen, menjadikan suasana bazar lebih hidup dan penuh semangat.

“Dengan tambahan ini, warga bisa belanja lebih banyak hanya dari sampah yang mereka kumpulkan. Kami ingin membangun budaya baru yang menyenangkan dan menguntungkan,” ujar Kiki di tengah ramainya pengunjung. Menurutnya, ada sekitar 70 kategori sampah yang bisa ditukar dalam acara ini, menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa sangat detail dan terstruktur.

Produk yang tersedia pun sangat beragam. Mulai dari sembako hasil kerja sama dengan ritel lokal seperti Yogya dan Griya—beras, minyak, gula—hingga pakaian, sepatu, dan tas, semua dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp2.000. Stand UMKM dari tiap kecamatan juga turut meramaikan, menyajikan ragam kuliner dan produk kreatif khas Bandung.

Tak hanya soal belanja, Great Bandung juga menghadirkan pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk cek gula darah, kolesterol, dan asam urat. Ada juga layanan kacamata gratis yang diserbu warga, hingga jumlah peserta mencapai lebih dari 1.300 orang dari kuota awal 1.000. Di tengah bazar, sejumlah panggung seni menghadirkan pertunjukan dari marching band, angklung, hingga lomba daur ulang yang menarik perhatian pengunjung kecil.

Baca Juga :  Jadwal SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini, Sabtu 25 Oktober 2025

Kepala Bagian Umum Setda Kota Bandung, Syukur Sabar, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Gerakan seperti ini membuktikan bahwa ketika masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha bersatu, kita bisa menghadirkan solusi konkret terhadap masalah lingkungan kota,” katanya. Ia menekankan bahwa ini sejalan dengan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan), yang digencarkan Pemkot Bandung.

Pemkot sendiri, lanjut Syukur, telah membangun TPS 3R dan memperluas jaringan bank sampah di berbagai wilayah. Selain itu, ribuan pendamping pemilahan sampah telah direkrut untuk membantu edukasi di lingkungan RT, RW, dan kelurahan. “Jika warga memulai dari rumah, maka perubahan akan nyata terasa. Sampah bahkan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan,” tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa nilai dari kegiatan ini bukan hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga dari nilai spiritual dan sosial. “Menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah. Kita belajar bersyukur, merawat ciptaan Tuhan, dan membangun kota yang lebih bersih dan layak ditinggali,” ujar Syukur. Spirit tersebut menurutnya sejalan dengan visi Bandung Utama—Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis.

Hingga siang hari, berdasarkan pantauan Humas Kota Bandung pukul 11.30 WIB, suasana bazar masih ramai. Acara ini turut disiarkan langsung oleh Maestro Radio Bandung dan kanal YouTube resminya. Di tengah gegap gempita Asia Afrika Festival 2025, Great Bandung membuktikan bahwa festival bukan hanya soal selebrasi, tetapi juga bisa menjadi ajang edukasi dan transformasi sosial yang menyenangkan.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :